SOLO, MENARA62.COM – Dua dosen Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta Sitti Mukarromah SE MM dan Sri Purwati ST MT menggelar pengabdian masyarakat di Langgar Taqorrub Banyuanyar Banjarsari, dan menghadirkan Standardisasi Da’i Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat ustaz Dwi Jatmiko MPd.
Pengabdian masyarakat berupa acara penyuluhan berjudul penguatan ekonomi masyarakat melalui peningkatan literasi al qur’an. Acara diadakan Senin Malam (1/4/2024).
Kegiatan dilaksanakan pukul 19.00 – 22.15 dihadiri puluhan jamaah. Materi disampaikan oleh Sitti Mukarromah. Menurutnya, penguatan ekonomi masyarakat dengan peningkatan literasi Al-Qur`an mengacu pada konsep menggunakan pemahaman dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an untuk membantu memperkuat ekonomi masyarakat.
“Tahapan pertama untuk masyarakat yaitu diarahkan untuk “iqra” (bacalah) Al Qur’an. (QS. Al-’Alaq 96: 1),” ujarnya.
Nilai-nilai Ekonomi dalam Al-Qur’an. Contoh: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Q. S. Al-Baqarah (2): 275).
Zakat dan Sedekah. Contoh: “Dan dirikanlah salat, bayarkan zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (Q.S. Al-Baqarah (2): 43), Menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji …. (Q.S. Al-Baqarah (2): 261).
Pendidikan dan Literasi Al-Qur’an. Contoh: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” (Q. S. Al-’Alaq (96): 1).
Etika Bisnis dan Keuangan. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. …..” [Q.s. an-Nisaa’: 29].
”Peningkatan kewirausahaan berbasis Al-Qur’an. Contoh: “Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung “. (QS. Al Jumuah (62): 10),” kata Sitti, sambil tersenyum.
Sitti Mukarromah mengatakan, bagaimana mengentaskan kemiskinan. ”Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.” (QS Adz-Dzariat [57]: 19-20),” ujarnya.
Penguatan ekonomi suatu masyarakat melalui peningkatan literasi Al-Qur’an tidak hanya tentang memahami ajaran agama.
“Tetapi juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam aspek ekonomi dan bisnis. Maka hari ini kita berdua membagi al qur’an terjemah kepada masyarakat di langar taqorrub sebagai pengabdian masyarakat dan berkolaborasi Da’i MUI nasional,” bebernya.
Diawali salat Isya dan tarawih berjamaah yang diimami oleh Standardisasi Da’i Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat ustaz Dwi Jatmiko MPd dilanjutkan majelis ilmu nuzulul qur’an gapai lailatul qadar yang menggembirakan full doorprize.
Dengan meningkatkan Literasi Al Qur’an, maka masyarakat menjadi tahu prinsip-prinsip Ekonomi Islam yang ada di dalam Al-Qur’an. Ditingkat yang lebih lanjut maka masyarakat bisa dibawa untuk menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang Rabbani.
“Khatam teks arab maupun terjemah Al Quran di Bulan Ramadan juga bisa menjadi ladang amal kebaikan. Sebab, bulan Ramadan merupakan bulan di mana Al Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia,” pungkasnya. (*)