SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ditunjuk sebagai Koordinator Program Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) Pengabdian kepada Masyarakat Kemitraan Internasional (PkM KI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) Angkatan 11 yang bertempat di Semenanjung Kuala Lumpur, Semenanjung Penang, dan Johor Baru.
Koordinator Program KKN KI PTMA, Prof. Dr. Drs. Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum., yang sekaligus sebagai Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (LPTK PTMA) menyampaikan, Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (KKN KI PTMA) ini diikuti oleh mahasiwa dan terintegrasi dengan PkM KI PTMA yang diikuti oleh dosen.
“Dilakukan seleksi administrasi, kemampuan komunikasi, pengamalan, rencana program, wawancara, dan pembekalan oleh Tim Konsorsium KKN KI PTMA di mana UMS sebagai Koordinaatornya, dan yang nyatakan lolos per-angkatan antara 60-90 mahasiswa serta 20-40 dosen pelaksana PkM KI,” papar Harun, Sabtu (20/7/2024).
Kegiatan tersebut merupakan program yang seksi di kalangan mahasiswa PTMA, terbukti di setiap angkatannya diminati oleh lebih dari 250 mahasiswa PTMA dari seluruh Indonesia. Menurut informasi, pada angkatan 11 ini kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 2-28 Juli 2024. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut tidak dikenakan biaya kecuali keperluan pribadi.
Dengan mengikuti kegiatan itu, mahasiswa mendapatkan luaran berupa buku ber-ISBN (International Standard Book Number), publikasi di media massa, artikel ilmiah yang dipublikasikan di prosiding dan jurnal bereputasi, serta produk/jasa yang diadopsi oleh masyarakat sasaran.
Harun berpesan kepada mahasiswa agar tetap menjunjung tinggi budaya lokal masyarakat internasional selama melaksanakan KKN KI di Malaysia dengan cara-cara yang santun dan berkarakter.
Harun yang juga sebagai Wakil Rektor I UMS menyebutkan bahwa program KKN KI PTMA ini menjadi wahana nyata bagi mahasiswa untuk mendewasakan diri melalui learning to live together bersama masyarakat internasional. Pengalaman adalah teladan, panutan, dan sumber pembelajaran yang sangat otentik untuk menjadi sosok dan pribadi-pribadi profesional yang berdaya saing global. (*)