BANDUNG, MENARA62.COM — Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses menyelenggarakan Accounting Conference on Sustainability and Technopreneurial (ACST) 1st International 2024 pada Jumat (19/7/2024). Acara ini berlangsung secara luring di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, dan daring melalui aplikasi Zoom.
Acara tersebut dihadiri oleh Rektor, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta ratusan mahasiswa UM Bandung. Kegiatan ini mengusung tema “Accounting Challenges and Opportunities in the Global Era”. Acara ini juga berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). Misalnya, UM Surabaya, UM Gresik, UM Palopo, Uhamka, dan UMMI.
Ketua Pelaksana Yasar Muhammad Farhan menyampaikan bahwa acara ini mencakup berbagai kegiatan, seperti lomba paper, esai, MC, dan content creator. “Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kerja sama dengan seluruh universitas Muhammadiyah di Indonesia,” kata Yasar.
Selain itu, UM Bandung juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin kerja sama dengan UM Sidoarjo, UMMI, UM Gresik, dan UM Surabaya. Tidak hanya universitas dalam negeri, acara ini mengundang universitas dari India, Uzbekistan, dan Malaysia. “Kami berharap ke depannya acara ini bisa lebih meriah dan mengundang lebih banyak co-host dari berbagai negara,” harap Yasar.
Wadah akademisi
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM Bandung Ia Kurnia mengapresiasi dan bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini yang berlangsung khidmat. Kegiatan ini bukan hanya konferensi dan ajang lomba, melainkan menjadi wadah bagi akademisi dan pelaku industri untuk berbagi pengalaman, khususnya di bidang akuntansi. “Melalui event ini, para akademisi saling bertukar pengetahuan terkait tantangan dan peluang akuntansi saat ini,” ujar Ia Kurnia.
Menurut Ia Kurnia, pada era globalisasi dan digital saat ini, akuntansi memegang peranan penting dalam menjaga keberlanjutan. “Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan memperluas jaringan dalam membangun inovasi yang dapat mengatasi tantangan di masa depan,” tambah Ia Kurnia.
Paradigma baru
Sementara itu, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto dalam sambutannya mengatakan bahwa akuntansi keberlanjutan merupakan paradigma baru. “Akuntansi keberlanjutan tidak hanya terfokus pada transaksi keuangan atau informasi. Namun, juga pada peristiwa sosial yang mendasari keuangan dengan tujuan mengetahui kualitas perusahaan,” jelas Rektor.
Akuntansi berkelanjutan juga menjadi tantangan yang belum usai dihadapi oleh berbagai negara di dunia. “Akuntansi keberlanjutan sangat diperlukan oleh berbagai perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk menjaga kelestarian alam,” imbuh Rektor. Oleh karena itu, Rektor berharap kegiatan ACST ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya akuntansi keberlanjutan bagi perusahaan. “Kami berharap konferensi internasional ini dapat menjadi media berbagi ilmu untuk menghadapi tantangan di masa depan,” pungkas Rektor.*(FK/FA)