YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau yang dikenal dengan nama MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) merupakan unsur pembantu pimpinan yang membidangi kegiatan pengelolaan risiko bencana. MDMC menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana program kebencanaan yang bertitik berat pada upaya pembangunan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana melalui visi “Meningkatnya dan meluasnya keunggulan peran Muhammadiyah dalam gerakan pengurangan risiko bencana melalui pengembangan organisasi yang kuat, sistem kepemimpinan yang profesional, sistem pendidikan pelatihan kader yang berkualitas dengan dukungan penguasaan teknologi informasi yang handal”.
Selama lebih kurang dua dasawarsa, MDMC terbukti memberi pengaruh signifikan dalam penanggulangan bencana dan semakin memperluas peran Muhammadiyah di masyarakat. MDMC terbukti mampu memobilisasi sumberdaya bantuan dan relawan Muhammadiyah dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana baik pada fase pra bencana, saat bencana hingga pasca bencana. MDMC mempersiapkan kader-kader terlatih yang berasal dari organisasi otonom, Majelis / Lembaga dan amal usaha Muhammadiyah. Di sisi lain MDMC secara aktif membangun kemitraan dengan lembaga nasional dan internasional dalam berbagai program dan kegiatan. Kemitraan yang dibangun ini juga memberi pengaruh signifikan bagi eskalasi perkembangan MDMC di berbagai wilayah dan daerah di seluruh Indonesia. MDMC di tingkat wilayah dan daerah mulai terlihat bermitra dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lembaga kemanusiaan lokal.
Dalam perkembangannya, MDMC telah melakukan institusionalisasi paradigma pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction) di internal Muhammadiyah. MDMC mengembangkan budaya sadar bencana melalui program Destana, Mastana, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Rumah Sakit Aman Bencana, Kampus Siaga Bencana dan Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITB). Melalui program tersebut MDMC mendapatkan apresiasi yang luas dari lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah.
Semampang dengan hal tersebut MDMC melibatkan LLHPB (Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana) ‘Aisyiyah dalam berbagai jenis pelatihan peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan latihan, gladi dan simulasi, latihan gabungan dan jambore. Hal ini menjadi komitmen MDMC dalam mencetak kader-kader persyarikatan yang terlatih dari kelompok perempuan. Keterlibatan kelompok perempuan dalam penanggulangan bencana dirasa penting dan diyakini memberi pengaruh signifikan bagi upaya penanggulangan bencana di semua tahapan. LLHPB mampu memobilisasi sumberdaya ‘Aisyiyah dan melibatkan diri secara aktif bersama MDMC di setiap program dan kegiatan. Salah satu buktinya adalah peran aktif kader-kader ‘Aisyiyah dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan Jambore Nasional Muhammadiyah.
MDMC telah menggelar Jambore Nasional Muhammadiyah pada tahun 2013 di Bantul dan tahun 2017 di UMM Malang. Di masa pandemi covid-19 tahun 2020 Jambore dilaksanakan secara online. Jambore menggelar berbagai kegiatan sebagai wujud aktualisasi dan internalisasi pengetahuan penanggulangan bencana yang telah diperoleh relawan. Atas dasar hal tersebut, maka pada tahun 2025 MDMC menggelar kembali Jambore dengan tajuk Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
NAMA KEGIATAN
“Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah-Aisyiyah tahun 2025”
TEMA KEGIATAN
“Memperkuat ketangguhan menuju Indonesia yang berkemakmuran”
SLOGAN
“Tumbuh – Tangguh – Utuh”
(BS/*)