SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencatatkan namanya di kancah internasional. Nanda Maulana Riszki, mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, sukses mempublikasikan artikel ilmiahnya di jurnal terindeks Scopus Q3 asal Kolombia, Amerika Selatan.
Artikel tersebut berjudul “Factor Analysis of Game Addiction, Playtime, and Craniovertebral Angle on Musculoskeletal Disorders among Esports Players” yang diterima di The Revista de Investigación e Innovación en Ciencias de la Salud (RIICS). Artikel ini telah melalui tahap editorial sejak Februari 2025 dan menghadapi proses review ketat dari tiga reviewer, hingga akhirnya diterima pada 28 Juni 2025.
“Sempat tiga kali ditolak jurnal lain di Rumania, Spanyol, dan Selandia Baru. Tapi saya terus mencoba, hingga akhirnya diterima di RIICS,” ungkap mahasiswa semester enam itu, Kamis (3/7).
Penelitian Nanda berfokus pada masalah gangguan muskuloskeletal yang banyak dialami pemain esports, khususnya di Indonesia. Ia mengaku terinspirasi dari lingkungan sekitar, di mana banyak rekannya di komunitas penggemar esports mengeluhkan nyeri pada leher, bahu, hingga punggung akibat durasi bermain yang berlebihan tanpa edukasi postur tubuh yang memadai.
Melalui penelitiannya, Nanda menemukan bahwa faktor adiksi game, durasi bermain, dan sudut craniovertebral memberikan kontribusi sebesar 32,7% terhadap gangguan muskuloskeletal. Dari total 338 responden di delapan provinsi Indonesia, keluhan terbanyak ditemukan pada area punggung tengah, disusul punggung bawah dan leher atas.
“Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi ergonomi dan pengaturan waktu bermain untuk mencegah gangguan otot-tulang,” jelasnya.
Nanda berharap penelitiannya dapat meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan di kalangan pemain esports, sekaligus menjadi dasar pengembangan intervensi preventif berbasis fisioterapi. Ke depan, ia berencana merancang protokol pencegahan gangguan muskuloskeletal, termasuk latihan korektif, edukasi postur, serta pengaturan durasi bermain yang lebih terstruktur.
“Pesan saya, jangan takut memulai. Penelitian dan publikasi memang penuh tantangan, tapi semua itu proses pembelajaran. Kalau kita berusaha, tidak ada yang tidak mungkin,” kata Nanda.
Penelitian ini merupakan bagian dari tugas akhir berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang ia kerjakan secara mandiri. Dalam prosesnya, Nanda dibimbing langsung oleh Farid Rahman, S.Fis., Ftr., M.Or., AIFO., yang juga Kaprodi Fisioterapi UMS sekaligus co-author dalam penelitian tersebut.
“Bimbingan dan dukungan beliau sangat berperan besar dalam keberhasilan saya,” pungkasnya.
Pembimbing tugas akhir Nanda, Farid Rahman, mengaku bangga atas pencapaian mahasiswanya. Ia menekankan bahwa publikasi di jurnal internasional bukan hal yang mustahil jika mahasiswa mau berjuang.
“Saya selalu tekankan, kalau ingin sesuatu ya harus berjuang dari nol. Butuh kontribusi besar, komitmen, dan dedikasi waktu. Insya Allah, kalau usaha diiringi doa, hasilnya pasti luar biasa,” tutur Farid.
Lebih lanjut, Farid menyebut capaian Nanda ini menambah daftar prestasi mahasiswa Fisioterapi UMS dalam publikasi internasional. Saat ini, sudah ada 13 mahasiswa bimbingannya yang berhasil mempublikasikan artikel di jurnal bereputasi terindeks Scopus, mencakup benua Eropa, Asia, hingga Amerika Selatan.
“Ini hasil pembinaan intensif, karena mahasiswa S1 umumnya belum punya dasar kuat untuk menulis ilmiah. Tapi kami bentuk mereka dari nol agar percaya diri,” jelasnya.
Farid juga tengah mendampingi empat mahasiswa lainnya yang masih berproses menuju publikasi. Selain membimbing mahasiswa, ia juga sedang fokus pada riset terkait adaptasi budaya instrumen sedentary behavior questionnaire yang hingga kini belum tersedia di Indonesia. (*)
