32.5 C
Jakarta

Sekjen MUI: Sekolah Rakyat, Dari Oleh dan Untuk Rakyat Semesta

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM  – Pembukaan masa pengenalan lingkungan satuan pendidikan (MPLS) siswa Sekolah Rakyat telah di canangkan.

Adapun MPLS Sekolah Rakyat dilakukan serentak di 62 titik lainnya di seluruh Indonesia. Sedangkan 37 titik lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025. Hal ini disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf sapaan akrab Gus Ipul menyampaikan fasilitas menyeluruh yang diberikan kepada para siswa sejak hari pertama masuk. Dalam sambutan Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025).

Sekjen MUI Dr.Amirsyah Tambunan memberikan apresisi atas peluncuran sekolah rakyat tersebut dengan harapan benar-benar lahir dari, oleh dan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.

Sekolah Rakyat, Arah dan out putnya

Sekolah Rakyat ini, seperti yang sering disampaikan Presiden Prabowo, adalah untuk keluarga yang kurang mampu, keluarga yang punya potensi putra-putrinya putus sekolah, atau bahkan sudah putus sekolah,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Desain Sekolah Rakyat untuk  jenjang SD, SMP, dan SMA harus fokus mengikuti pelajaran; pertama, secara formal di siang hari; kedua,  mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari melalui  nilai-nilai agama untuk memperkuat kecerdasan spritual; ketiga, keterampilan  kepemimpinan agar bisa hidup menjadi bagian penting dari ” kurikulum kehidupan” yakni merancang kehidupan sehari-semalam 24 jam menjadi bagian integral dari kehidupan untuk saling sapa, saling peduli, saling mencintai sesama anak bangsa yang tidak membedakan agama, suku dan etnis dan asal daerah.

Agar anak didik betah dalam menjalankan “kurikulum kehidupan”, maka sekolah harus dirancang dengan menunjang pengembangan karakter kehidupan yang memiliki lima kecerdasan; pertama, kecerdasan intelektual; kedua, kecerdasan, emosional; ketiga, kecerdasan spritual; keempat, kecerdasan sosial, kelima, kecerdasan entrepreneur yakni sebagai pengusaha, pebisnis, atau orang yang berwirausaha. Hal ini bisa di bentuk melalui lingkungan dan fasilitas lengkap siswa, termasuk asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, dan gedung serbaguna. Agar makan, tempat tinggal, buku, dan seragam bisa mengembangkan ekosistem kehidupan anak didik yang mandiri dapat bentuk karakter pebisnis mulai dari SLTP sehingga SLTA telah mandiri agar tidak tergantung oleh pemerintah.

Meskipun tahap awal, sekolah akan memanfaatkan gedung-gedung milik pemerintah pusat dan daerah yang telah direnovasi. Namun kedepan pemerintah perlu mendesain bangunan sekolah permanen di atas lahan minimal 8 hektar. Satu sekolah akan menampung hingga 1.000 siswa yang dapat mengubah mass depan bangsa Indonesia emas 2045 melahirkan generasi yang bukan hanya jujur, tapi juga cerdas sehingga benar-benar cerdas dan jujur untuk  menyelamatkan masa depan bangsa yang lebih baik pungkasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!