29.9 C
Jakarta

IMM Averroes FT UMS Ciptakan Desa Mandiri Pangan Lewat Teknologi IoT

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Organisasi kemahasiswaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Averroes Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Melalui program “Smartani Jati : Inovasi Sekolah Perempuan melalui Farm-Pod Berbasis IoT Menuju Desa Jati yang Mandiri Pangan”, tim IMM Averroes FT berhasil lolos pendanaan dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 dari Direktorat Belmawa, Kemendiktisaintek.

 

Ketua Umum IMM Averroes FT UMS, M.A. Arrantisi Zain, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari semangat kemandirian organisasi yang ingin memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

 

“Di periode ini kami memang merencanakan untuk berdiri sendiri, tidak lagi bergabung seperti tahun sebelumnya. Ini bagian dari misi kami untuk berdaya secara penuh dan menunjukkan kapasitas IMM Averroes dalam menjawab permasalahan sosial di masyarakat,” ujar mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2022 itu, Kamis (24/7).

 

Ketua tim PPK Ormawa IMM Averroes, Muhammad Nauval Insani, menuturkan bahwa membutuhkan perjalanan yang cukup panjang dan penuh dinamika hingga akhirnya bisa lolos pendanaan. Mulai dari tahap observasi ke desa sasaran, koordinasi dengan perangkat desa dan Kelompok Wanita Tani (KWT), hingga revisi proposal yang dilakukan dalam waktu singkat.

 

“Kami memulai persiapan sejak Ramadan. Awalnya mengusung isu pengelolaan sampah digital, tapi setelah sosialisasi dari Belmawa, tema itu tidak lagi tersedia. Akhirnya kami melakukan observasi ulang dan mengganti topik,” papar mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2023 itu.

 

Proposal yang diajukan kemudian fokus pada pemberdayaan perempuan melalui teknologi pertanian berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini menyasar kelompok wanita tani di Desa Jati, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, dengan tujuan menciptakan kemandirian pangan rumah tangga sekaligus peningkatan kapasitas perempuan desa.

 

Desa Jati dipilih sebagai lokasi program setelah tim IMM Averroes mendapatkan arahan dari perangkat Desa Trangsan. Di Desa Jati, tim mendapati adanya kelompok wanita tani yang memiliki lahan namun belum optimal dalam pengelolaannya. Di sinilah gagasan Smart Tani Jati hadir sebagai solusi.

 

“Inovasi IoT kami tawarkan untuk memudahkan ibu-ibu KWT dalam mengelola pertanian tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Dengan teknologi ini, mereka bisa lebih mandiri dalam menciptakan sumber pangan rumah tangga,” jelas Nauval.

 

Selama lima bulan pelaksanaan, tim IMM Averroes menargetkan sejumlah capaian penting. Di antaranya:

1. Meningkatkan kapasitas ormawa dalam pengembangan soft skill dan hard skill.

2. Menghasilkan kurikulum non formal Sekolah Perempuan berbasis potensi dan kebutuhan lokal.

3. Mewujudkan minimal satu rombongan belajar Sekolah Perempuan.

4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta perempuan desa.

5. Membentuk kelembagaan non formal alumni sekolah perempuan dengan rencana kerja produktif.

6. Mendirikan rumah kebun desa lengkap dengan pengurus dan SOP.

7. Mewujudkan 15 rumah mandiri pangan melalui pemanfaatan pekarangan.

 

Program ini sudah mulai berjalan sejak awal Juli 2025, meskipun pengumuman pendanaan dari Kemendiktisaintek belum keluar secara resmi. Tim telah menjalin komunikasi aktif dengan masyarakat dan pemerintah desa, serta mulai menyusun modul-modul pembelajaran Sekolah Perempuan.

 

Ketua Umum IMM Averroes, Arrantisi Zain, menegaskan pentingnya kesinambungan program ini. “Kami berharap program ini tidak berhenti sampai di sini. Selain berdampak langsung ke masyarakat, kami ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan pemerintah desa, terutama dalam mendukung inisiatif pemberdayaan perempuan dan pertanian desa,” ujarnya.

 

Senada dengan itu, Nauval juga berharap program ini bisa terus hidup di tengah masyarakat. “Harapannya, ketika program selesai, masyarakat bisa melanjutkannya secara mandiri. Bahkan jika memungkinkan, kami siap mendampingi mereka untuk kolaborasi lanjutan,” pungkas Ketua Tim PPK Ormawa IMM Averroes.

 

Dosen pendamping sekaligus Kepala Subbag Penalaran, Kreativitas, dan Softskill Biro Kemahasiswaan UMS, Ir. Muhammad Al Fatih Hendrawan, S.T., M.T., memberikan apresiasi sekaligus arahan kepada seluruh tim PPK Ormawa yang telah lolos pendanaan.

 

“Program yang telah diusulkan ini diharapkan dapat dilaksanakan semaksimal mungkin agar seluruh luaran dan indikator keberhasilan yang ditetapkan mampu dicapai, bahkan melampaui target. Kami ingin ormawa yang telah mendapatkan amanah ini tidak hanya sukses melaksanakan kegiatan, tetapi juga menjadi tim yang diapresiasi oleh Direktorat Belmawa Kemendiktisaintek pada ajang Abdidaya Ormawa 2025,” jelasnya.

 

IMM Averroes FT UMS merupakan satu dari lima tim Ormawa UMS yang berhasil lolos pendanaan PPK Ormawa 2025. Capaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UMS tak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam pengabdian nyata kepada masyarakat. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!