29.9 C
Jakarta

Haedar Nashir Luncurkan Varietas Padi Mentari, Muhammadiyah Teguhkan Komitmen Daulat Pangan

Baca Juga:

KEBUMEN, MENARA62.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, melakukan prosesi penanaman padi varietas milik Muhammadiyah pada pembukaan Jambore Nasional Jama’ah Tani Muhammadiyah (JAMNAS JATAM) 1 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO), Gombong, Kabupaten Kebumen.

Dalam prosesi penting tersebut, Haedar menyatakan dukungan dan apresiasi penuhnya atas langkah positif yang dilaksanakan oleh para Jama’ah Tani Muhammadiyah (JATAM), khususnya dalam pengembangan pertanian berkemajuan berbasis kemandirian dan inovasi.

“Hari ini adalah hari yang penting bagi keluarga JATAM se-Indonesia untuk memulai menanam padi-padian yang unggul, yaitu varietas padi berkemajuan,” jelas Haedar dalam sambutannya di hadapan ratusan peserta JAMNAS JATAM 1, Sabtu, (20/9).

Haedar menjelaskan bahwa varietas padi yang ditanam kali ini diberi nama Mentari, yang memiliki makna filosofis dan identitas kuat dengan nilai-nilai Muhammadiyah serta kehidupan para petani.

“Kenapa Mentari? Karena selain berhubungan erat dengan identitas Muhammadiyah, mentari atau matahari juga sangat berkaitan dengan kehidupan para petani dan seluruh aktivitasnya yang bergantung pada sinar matahari,” ucap Haedar.

Lebih lanjut, Haedar menekankan bahwa nama Mentari mencerminkan harapan akan masa depan pertanian Muhammadiyah yang cerah, mandiri, dan penuh daya saing.

“Sinar matahari bagi para petani adalah sahabat. Dan insyaallah, ke depan, padi-padi yang dihasilkan dari varietas Padi Mentari ini akan menjadi varietas unggul, berkemajuan, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas,” tutupnya.

Turut hadir pada prosesi penanaman padi, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, Ketua MPM PP Muhammadiyah, Muhammad Yamien, Rektor UNIMUGO, dan jajaran Pemerintah Daerah setempat.

Jambore Nasional JATAM 1 ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi gerakan pertanian Muhammadiyah, sekaligus komitmen nyata dalam mewujudkan kedaulatan pangan berbasis nilai Islam dan kemajuan teknologi pertanian.

Bersinergi untuk Daulat Pangan, Muhammadiyah dan Kementan RI Berkomitmen Majukan Sektor Pertanian Negeri

Turut hadir memberikan sambutan dan sosialisasi program pertanian oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono mengungkapkan bahwa perjalanan program pertanian di Indonesia dinilai telah berada pada jalan yang benar.

Pada kesempatan tersebut, ia memberikan apresiasi khusus kepada Muhammadiyah yang telah turut serta dan berkomitmen membangun sektor pertanian dan pangan nasional.

“Saya kagum dengan Muhammadiyah. Insyaallah dengan terjun ke pertanian, Muhammadiyah dapat menjadi yang terbaik, seperti halnya Muhammadiyah mengurus pendidikan dan kesehatan,” sebut Wamentan pada acara pembukaan JAMNAS JATAM 1 yang digelar di Gombong, Kabupaten Kebumen, Sabtu (20/9).

Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa program pertanian yang sedang dijalankan pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya kolaborasi dengan masyarakat.

Oleh karena itu, ia mengajak ribuan jamaah tani yang hadir untuk bersama-sama memajukan negara melalui sektor pertanian.

“Sebelum kita merubah dunia, mari kita perbaiki diri kita. Seperti halnya program pertanian tidak akan bisa berjalan jika hanya bergantung pada presiden saja. Maka, ini membutuhkan kolaborasi masyarakat untuk memajukan bangsa secara bersama-sama,” ungkapnya.

Lebih jauh, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah, Nurul Yamien, turut memberikan sambutan. Ia menjelaskan bahwa tema yang diusung pada momentum bersejarah ini, “Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran,” merupakan wujud nyata dari semangat peningkatan kesejahteraan melalui sektor pangan.

“Tema ini merupakan tarikan nafas dari tema Tanwir Muhammadiyah di Kupang. Kami berharap, tema ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kemakmuran Indonesia melalui sektor pertanian,” jelas Yamien.

Terakhir, Yamien menyebut bahwa komitmen ini merupakan langkah positif yang perlu diwujudkan bersama dengan inovasi yang konkret.

“Bagi Muhammadiyah, daulat pangan bukanlah kerja sendiri-sendiri. Kami meyakini bahwa ini hanya dapat terwujud melalui kerja sama yang solid dan langkah-langkah inovatif yang berkelanjutan,” ucap Yamien. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!