27.3 C
Jakarta

Majelis Tabligh PDM Surakarta Ziarah ke Makam KH Ahmad Dahlan: Mengenang Perjuangan Sang Pendiri Muhammadiyah

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka memperingati Milad ke-113 Muhammadiyah, rombongan Majelis Tabligh dan Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta menggelar rihlah safari dakwah dan ziarah inspiratif ke Makam KH Ahmad Dahlan di Karangkajen, Yogyakarta, Ahad (19/10/2025).

Rombongan yang dipimpin oleh Ustadz H. A. Sukidi disambut hangat oleh pengelola makam, yakni H. Yusuf Hadjiri dan Indra, dari Tim Pemuliaan Peziarah Karangkajen. Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan menyelimuti pertemuan yang berlangsung di area makam pahlawan nasional pendiri Muhammadiyah tersebut.

Dalam sambutannya, H. A. Sukidi menyampaikan bahwa ziarah ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan sarana refleksi spiritual dan peneguhan semangat dakwah berkemajuan sebagaimana diwariskan KH Ahmad Dahlan.

“Alhamdulillah, hari ini keluarga besar Majelis Tabligh dan Dakwah Komunitas melaksanakan rihlah safari dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-113. Kami berziarah ke makam Kiai Haji Ahmad Dahlan dan para pimpinan yang dimakamkan di sini, untuk mengenang, mendoakan, sekaligus meneladani perjuangan mereka,” ujar Sukidi.

Ia menegaskan bahwa ziarah ini menjadi pengingat bagi seluruh kader Muhammadiyah bahwa setiap perjuangan akan berujung pada pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.

“Kita mendoakan para tokoh yang menjadi penggerak Islam berkemajuan, agar perjuangannya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berdakwah dan beramal saleh. Karena ziarah ini bagian dari syariat yang mengingatkan kita pada kematian dan pentingnya meneruskan perjuangan dakwah,” tambahnya dengan nada haru.

Sementara itu, H. Yusuf Hadjiri, pengelola makam KH Ahmad Dahlan, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan rombongan dari PDM Surakarta. Ia menjelaskan bahwa makam Karangkajen sejatinya merupakan makam umum wakaf untuk masyarakat muslim setempat, namun seiring waktu menjadi tempat peristirahatan terakhir tokoh-tokoh besar Muhammadiyah dan pejuang Islam nasional.

“Kami sangat berterima kasih atas kedatangan keluarga besar PDM Kota Surakarta. Semoga kunjungan ini menambah semangat kami dalam melayani para peziarah. Kami bukan memuliakan kuburannya, tapi memuliakan para peziarah yang datang dengan niat baik,” tutur Yusuf.

Ia juga menambahkan bahwa meski KH Ahmad Dahlan dimakamkan di tempat sederhana, hal itu mencerminkan kesetaraan dan kesederhanaan yang menjadi ruh perjuangan Muhammadiyah.

“Beliau dimakamkan di makam umum seperti masyarakat biasa. Tidak ada perbedaan. Justru dari kesederhanaan inilah kita belajar makna perjuangan sejati,” ungkapnya.

Selain KH Ahmad Dahlan, di kompleks makam Karangkajen juga dimakamkan beberapa tokoh penting seperti KH Ibrahim, KH Yunahar Ilyas, dan mantan Menteri Agama KH Kafrawi. Semua dimakamkan dengan tata cara yang sama, tanpa kemewahan, mencerminkan nilai tawaduk dan keikhlasan dalam perjuangan Islam.

Rombongan PDM Surakarta menutup kegiatan dengan doa bersama dan refleksi singkat, memohon agar semangat pembaruan dan dakwah berkemajuan yang diwariskan KH Ahmad Dahlan terus tumbuh dalam diri setiap kader Muhammadiyah.

“Semoga ziarah ini menginspirasi kita untuk melanjutkan perjuangan beliau—berdakwah dengan ilmu, beramal dengan ikhlas, dan berjuang untuk kemajuan umat,” pungkas H. A. Sukidi. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!