SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan komitmennya dalam misi dakwah dan pengabdian masyarakat. Melalui mahasantri Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, UMS turut hadir membimbing masyarakat pedalaman Kalimantan Selatan hingga melahirkan mualaf baru di Kampung Mualaf Cabai, Patikalain, Hulu Sungai Tengah.
Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat tersebut dibimbing langsung oleh Kilau Aurum Aulia, S.Ag., alumni Mahasantri Pondok Shabran UMS yang saat ini sedang melaksanakan pengabdian di Patikalain atas penugasan dari LDK Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dengan pendekatan hangat dan penuh hikmah, Kilau memandu Apul menapaki babak baru kehidupannya sebagai seorang muslim.
“Pengabdian tersebut masuk dalam rangkaian Dakwah Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Muhammadiyah. Di Masjid Ar Rahim, Kampung Mualaf Cabai, Patikalain pada Ahad, (2/11). Saudara Apul dengan penuh kesadaran memutuskan memeluk agama Islam,” ungkap Kilau Aurum, Senin (3/11).
Momen sakral itu turut disaksikan oleh Masran, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Patikalain dan Arief Husein, mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin, yang hadir memberikan dukungan moral dan doa.
Kilau menyampaikan rasa senang dan syukurnya atas keislaman Apul, karena ini menjadi bukti bahwa dakwah Islam harus menyentuh semua kalangan.
“Ini adalah bukti nyata bahwa dakwah harus hadir di mana pun umat berada, termasuk di pelosok yang jauh dari keramaian. Kami para dai yang ditugaskan oleh LDK PP Muhammadiyah berkomitmen untuk terus membersamai para mualaf, agar tumbuh dalam iman dan pemahaman Islam yang mencerahkan,” ujarnya. Senin, (3/11).
Kehadiran mahasantri Shabran UMS di daerah seperti Patikalain merupakan bagian dari program LDK Muhammadiyah yang fokus pada pembinaan masyarakat terpencil dan mualaf.
Melalui dakwah yang persuasif dan berkelanjutan, para dai muda di lapangan tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga membangun semangat kebersamaan, pendidikan, dan kemandirian umat.
Dengan pendampingan para dai LDK, Kampung Mualaf Cabai kini menjadi salah satu titik dakwah aktif di kawasan pegunungan Patikalain. Keislaman Apul menjadi bukti bahwa dakwah Muhammadiyah terus hidup dan menembus batas wilayah, hadir menyapa hati masyarakat hingga ke pelosok negeri. (*)

