SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menegaskan posisinya di kancah global melalui kolaborasi riset penerapan kecerdasan buatan atau ‘Green Artificial Intelligence’. UMS berhasil mendapatkan hibah kerja sama internasional dari pemerintah Jepang melalui program JST Nexus Program, yang pada tahun 2025 mengusung tema Green AI Application (GAIA).
Melalui hibah ini, UMS menjadi salah satu perguruan tinggi yang dipercaya berkolaborasi untuk pengembangan Green AI bersama beberapa universitas terkemuka di Jepang. Kolaborasi UMS dan NAIST ini bukan yang pertama. Akan tetapi hibah Green AI melalui JST Nexus ini menjadi capaian terbaru setelah sebelumnya keduanya telah menjalin tiga kerja sama serupa dalam bentuk penelitian dan bidang akademik.
JST Nexus Program meliputi program riset, akademik, dan pertukaran mahasiswa. UMS telah mengirimkan tiga mahasiswa S1 Teknik Informatika, serta dua dosen, yaitu Kaprodi Teknik Informatika sekaligus Kaprodi Magister Informatika UMS, Dr. Dedi Gunawan, S.T., M.Sc., bersama Kaprodi Sistem Informasi Dr.Eng. Yusuf Sulistyo Nugroho, S.T., M.Eng. Sementara pihak NAIST mengirimkan satu profesor, satu mahasiswa doktoral, serta dua siswa SMA yang diproyeksikan untuk melanjutkan studi sarjana di perguruan tinggi di Jepang.
Dalam program ini, Dedi Gunawan dan Yusuf Sulistyo Nugroho menjadi perwakilan UMS sebagai keynote speaker dalam Workshop Green AI Application yang digelar oleh Software Engineering Laboratory, Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang.
“Kami diundang sebagai keynote speaker dalam workshop yang diselenggarakan laboratorium software engineering di NAIST. Ini bagian dari skema kerja sama pemerintah Jepang dengan negara-negara Asia, salah satunya Indonesia,” ujar Dedi dalam wawancaranya, Sabtu (6/12).
Selain menjadi pembicara kunci, dua narasumber dari UMS juga melakukan kolaborasi riset yang ditargetkan menghasilkan joint publication antara kedua institusi.
“Mengusung tema Green AI, perguruan tinggi bidang ilmu komputer di negara-negara Asia ditawarkan untuk ikut berkolaborasi. UMS menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil menjadi bagian dari program ini bersama NAIST,” tutur Yusuf Sulistyo Nugroho, selaku kolaborator utama dengan NAIST.
Workshop dan kolaborasi ini turut melibatkan sejumlah universitas internasional seperti the University of Osaka dan Singapore Management University (SMU), serta beberapa kampus lain di Jepang. Melalui keterlibatan UMS dalam proyek global ini, ia berharap kualitas riset kecerdasan buatan di UMS semakin unggul dan berdampak internasional serta mendorong kontribusi nyata bagi teknologi yang ramah lingkungan.
Selain ke NAIST, 2 dosen UMS tersebut juga melakukan kunjungan ke Laboratory of Software Engineering di the University of Osaka. Diterima oleh Profesor Raula Gaikovina Kula, Dedi Gunawan dan Yusuf Sulistyo Nugroho melakukan inisiasi kerjasama dalam bidang riset, publikasi, dan student internship. (*)

