EMPAT LAWANG, MENARA62.COM— Selasa (29/08/2017), tahapan pilkada sudah bergerak di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. KPU Empat Lawang telah memulai dengan sosialisasi dan persiapan untuk menyabut pesta demokrasi yang akan dihelat bulan Mei 2018.
“Tahapan persiapan pilkada secara administrasi sudah dimulai sejak bulan Juli lalu,” ungkap Ketua KPU Empat Lawang Mobius Alhazan.
Pada Oktober 2017 nanti dimulai persiapan pelaksanaan pilkada, pada umumnya peminat yang ikut serta dalam kontes sudah bersosialisasi secara individu, baik yang ingin maju melalui jalur independen maupun jalur partai politik. Terdapat sejumlah nama yang bakal maju seperti, Amancik, Anamsyah, Yulizar Dinoto melalui jalur Independen. Selain itu, ada juga nama seperti, Joncik Muhammad, David Hadriato dengan pasangan masing-masing yang bakal maju melalui jalur partai politik.
Tahapan Pendaftaran dimulai pada Desember 2017 nanti untuk pendaftar melalui Jalur Independen, sedang yang pelalui jalur Partai Politik dimulai pada Januari 2018 nanti, bulan 12 (Desember) tahun ini pendaftaran melalui jalur independen dan bulan 1 (Januari) 2018,” ujar Mobius Alhazan.
KPU sudah melaksanakan sosialisasi, salah satunya bekerja sama dengan MPC (Madrasah Pemilih Cerdas) yang dibetuk oleh Pemuda Muhammadiyah, yang disampaikan oleh ketua KPU di acara sosialisasi pemilih pemula dan Peresmian MPC Kabupaten Empat Lawang pada Kamis (10/8/2017) lalu. “Kegiatan Peresmian Madrasah Pemilih Cerdas ini adalah Kerja sama Pemuda Muhammadiyah dengan KPU,” ungkap Mobius Alhazan.
Sementara Sekretaris KPU ketika sambangi oleh Menara62 Sumsel dikantornya pada Selasa (29/08/2017) belum dapat dikonfirmasi, ia tidak masuk kantor. Menurut keterangan Kasubag Hukum KPU Empat lawang ia sedang sakit “Pak Sekret tidak datang ia sakit” ujar Sulaimanto Wibowo.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Medi Suhandra mengungkapkan, sekretaris KPU keberatan bekerjasama dengan MPC (Madrasah Pemilih Cerdas) dan segala beban yang muncul ditanggung sendiri oleh MPC seperti biaya akomodasi, makan siang dan honor pemateri. “Sekretaris KPU tidak mau mengganti biaya akomodasi, makan siang, dan honor pemateri,” ungkap Medi.