JAKARTA, MENARA62.COM– Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) jalin kerja sama dengan dua universitas di Inggris. Kedua universitas tersebut adalah Coventry University di Coventry dan Du Monfort University di Leicester.
Kesepakatan kerja sama (MoU) antara Uhamka dengan Coventry University ditandatangani oleh Wakil Rektor I Uhamka Prof. Dr. Gunawan Suryoputro M. Hum., dengan Prof. Dr. David Pilsbury, Vice Deputy Chancellor Coventry University. Sedang untuk Mou dengan Du Monfort ditandatangani oleh David Boyes, PhD. Kedua MoU tersebut ditandatangani pada 12 September 2017.
Dalam siaran persnya, Gunawan menjelaskan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari kegiatan PTM Leader Visit yang dikoordinasi oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bersama Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadyah. Kunjungan kerja sama ke Inggris tersebut diikuti 43 peserta yang berasal dari 27 perguruan tinggi Muhammadiyah.
Coventry University merupakan universitas komprehensif dengan beragam jurusan. Selain memiliki keunggulan di bidang kedokteran, universitas tersebut menurut versi Guardian University Guide 2016 and 2017, juga merupakan universitas dengan peringkat ke-15 se-Inggris Raya serta Top 4 Student Experience menurut versi yang sama.
“Saat ini Coventry University memiliki 35 ribu mahasiswa dan dari jumlah tersebut, 150 mahasiswa diantaranya berasal dari Indonesia,” jelas Gunawan.
Sedangkan De Montfort University memiliki program Global Internship bagi mahasiswa internasional untuk magang di berbagai bidang, yakni Health & Social Sciences, Business & Law, Art, Design & Humanities, dan Technology. De Monfort merupakan 30 Top Student Satisfaction dan menduduki ranking 150 versi Times Higher Education (THE).
UHAMKA menindak lanjuti dan memanfaatkan MOU dengan kedua universitas Inggris tersebut dalam bentuk internsips (pemagangan) dan student mobility di bidang kesehatan, bisnis, teknik informasi, dan manajemen.
Kerja sama dengan Uhamka, menurut Prof. Mike Hardy, dari Coventry University adalah sangat penting dan strategus. Karena masa depan dunia akan ditentukan oleh negara-negara Asia, termasuk diantaranya Indonesia.