25.6 C
Jakarta

Kader Muhammadiyah Binjai Selenggarakan Hari Bermuhammadiyah

Baca Juga:

BINJAI, MENARA62.COM — Menutup tahun 1438 H, pada Ahad terakhir tepatnya 26 Dzulhijjah 1438 H bertepatan dengan (17/9/2017), keluarga besar Muhammadiyah Cabang Binjai Utara kembali menggelar pengajian gabungan hari bermuhammadiyah. Acara yang sudah terjadwal sekali sebulan ini dilaksanakan di ranting Muhammadiyah Jatinegara dihadiri keluarga besar Muhammadiyah se Cabang Binjai Utara termasuk organisasi otonom Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang ada di lingkungan Muhammadiyah Binjai Utara.

Acara yang dipandu Yuswandi Irsan diawali dengan pembacaan al quran oleh Zawil Huda.

Ketua PR Muhammadiyah Jatinegara, H. Muzhir SE dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kehadiran jemaah sekaligus mohon maaf karena keterbatasan personil, sambutan dan penempatan tidak maksimal.

Sementara itu, ketua PCM Binjai Utara, Juriadi SAg, SPdI, MAg dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada al ustadz H Sujarno SSos. Msi yang berkenan memenuhi undangan cabang untuk memberikan tausiyahnya.

Sujarno, ketua PDM Langkat 2 periode 2010-2015 dan 2015-2020. Sebelum itu, ia juga aktif di PDM Binjai.

Selanjutnya, Juriadi mengutip firman Allah dalam al Quran surat An nisa ayat 9 perihal perlunya kita memperhatikan generasi dibelakang kita.

Dari 8 ranting yang ada di lingkungan Muhammadiyah Binjai Utara, sebagian kecil yang baru ada organisasi otonom pemudanya. “Hendaknya hal ini dapat menjadi perhatian kita, Muhammadiyah di ranting ranting,” ujarnya.

Sujarno dalam tausiyahnya mengajak jemaah yang berhadir untuk bersyukur kepada Allah, karena kehadiran kita adalah termasuk Hidayah Allah SWT. Banyak diantara warga yang tidak mendapat hidayah. Padahal kesempatan untuk berhadir, ada. Sebagai warga Muhammadiyah yang menjunjung tinggi sunah, ketika beribadah tidak berhukum apakah ibadah itu wajib atau sunah. “Tapi kita kerjakan saja dalam rangka menyahuti hidayah Allah SWT.

“Amalan orang yang mendapat hidayah dengan yang tidak sangat berbeda. Seorang hamba berbuat kebaikan tanpa hidayah, apapun amalannya dan siapapun orangnya ibadahnya diibaratkan debu di atas batu yang terkena curahan hujan, habis sia-sia,” ujarnya.

“Jadi hal yang sangat prinsipil perbedaan kita dengan mereka terletak pada hidayah,” tambahnya.

Menjawab audiens tentang kiat agar pemuda Muhammadiyah bisa berkembang, ustadz Sujarno memberikan kiat “terpaksa, memaksa dan dipaksa”.

“Biar saja awalnya terpaksa, harus memaksa dan dipaksa, karena dengan 3 kegiatan ini yang diamalkan secara terus menerus, insya Allah hidayah Allah akan lahir. Jika hidayah sudah didapat, beribadahpun terasa nikmat. Jika sudah merasakan kenikmatan dalam beribadah, akan terasa tidak nyaman jika suatu waktu tidak dikerjakan,” ujarnya.

Sujarno juga mengambil contoh pengalaman ketika masa pemuda, saat mengikuti pengkaderan pemuda Muhammadiyah, isterinya melahirkan. Tapi pengkaderan tetap diikutinya, sampai habis. Bahkan bayinya yang baru lahir diberi nama, senama dengan nama master training plus Buya Syafii Ma’arif, karena kekagumannya dengan tokoh tersebut. Jadilah nama anaknya Fuad Mu’arif.

Acara hari berMuhammadiyah Binjai Utara yang digelar dalam bentuk pengajian gabungan itu dimeriahkan dengan kehadiran lapak pelaku ekonomi dari Toko Daerah Suara Muhammadiyah Cabang Binjai diakhiri dengan makan siang bersama dan ramah tamah.

–Fuad Binjai–

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!