JAKARTA, MENARA62.COM– Besarnya potensi lembaga keuangan mikro (LKM) yang dimiliki oleh Muhammadiyah tidak disia – siakan oleh lembaga keuangan syariah untuk membangun sinergi. Apalagi keberadaan dari LKM Muhammadiyah seperti Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah – Baitut Tamwil Muhammadiyah (KSPPS – BTM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) – BTM selama ini memiliki andil besar dalam membangun kekuatan ekonomi warga Muhammadiyah.
Terkait hal itu, Bank Muamalat Indonesia (BMI) akan membangun sinergi dengan KSPPS BTM dan LKMS BTM diberbagai daerah di tanah air. Penegasan ini disampaikan oleh Head of Business Management BMI Andy Chairil Kamli dalam kesempatan acara seminar nasional dengan tema tema membangun akuntabilitas sistem keuangan mikro di era digital, Selasa (24/10).
Menurut Andy, arsitektur keuangan mikro di Muhammadiyah memiliki kekhasan tersendiri, dimana sebuah organisasi massa Islam memiliki struktur BTM yang komplet mulai induk, sekunder dan primer. Bahkan dari struktur tersebut memiliki peran dalam regulasi, networking, likuiditas, supervisi pengawasan, penguatan sumber daya insani, inovasi produk dan integrasi IT.
Realitas tersebut, membuat Bank Muamalat sangat mudah dalam interaksi dengan BTM, arena sistem yang ada di BTM sudah terbangun.
“Untuk bersinergi dengan BTM, kami akan memperkenalkan segala produk dan pelayanan yang dimiliki oleh BMI yang bisa di implementasikan di keuangan mikro Muhammadiyah. “Mudah mudahan ini merupakan langkah yang bisa kita kerjakan bersama,” paparnya.
Sedangkan General Manager Pegadaian Syariah Rully Yusuf, memaparkan jika selama ini hubungan antara pegadaian syariah dan Muhammadiyah sudah berjalan dengan baik. Seperti dengan adanya program wakaf emas bekerja sama dengan Lazismu, dimana di program ini warga Muhammadiyah bisa berinteraksi dengan pegadaian syariah dalam membeli emas untuk wakaf ke Lazismu.
Dengan demikian aktifitas filantropy di Lazismu akan terakselerasi. Kemudian selain wakaf emas, Pegadaian Syariah akan menawarkan beragam produknya kepada BTM yang berorientasi kepada sektor riil yang disesuaikan dengan kebutuhan dari warga Muhammadiyah.
“Mudah – mudahan hal ini bisa dijalankan dengan kedua belah pihak dalam mewujudkan muamalah berekonomi syariah,” tandas Rully.
Selain LKS, Lembaga Layanan Pemasaran – Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP – KUKM) memberikan kesempatan kepada anggota KSPPS BTM yang mengembangkan produk – produk UMKM untuk bersinergi. LLP – KUKM memberikan kesempatan terhadap produk – produk UMKM BTM yang berkualitas untuk di display di geduang SMESCO Indonesia dengan ketentuan telah melewati proses kurator.
Disamping itu juga, LLP KUKM bisa mengfasilitasi produk – produk anggota BTM untuk dipasarkan ke mitra mancanegara.
“Terkait dengan ini kami berharap ada komunikasi yang kontinyu antara LLP – KUKM dan BTM yang merupakan representatif Muhammadiyah dalam mengembangkan UMKM,”ucapnya. (Agus Y)