28.8 C
Jakarta

Menkeu: Fondasi Bangsa Kuat Berasal Dari SDM Yang Berdaya Saing

Baca Juga:

MEDAN, MENARA62.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2018 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) harus bisa memastikan fondasi bangsa kuat berasal dari sumber daya manusia, teknologi dan inovasi yang berdaya saing.

“Acara ini sangat penting, mengingat semua perguruan tinggi yang menangani riset berkumpul untuk evaluasi program dan anggaran Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan untuk memberi rekomendasi pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan pendidikan tinggi berikutnya,” kata Sri Mulyani dalam pembicara kunci di Rakernas 2018 Kemenristekdikti di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (17/01/2018).

Menurut Menkeu, sudah banyak studi dan penelitian yang menyebutkan bahwa tidak ada satu negara yang mampu menjadi negara maju baik dalam memberantas kemiskinan, meningkatkan taraf hidup rakyat, meningkatkan pendapatan per kapita, kesejahteraan dan martabat tanpa melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkelanjutan.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Pemenang Nobel ekonomi Robert Solow bahkan sejak 1956 telah mengemukakan model pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh pemupukan modal (capital), pertumbuhan populasi, dan kemajuan teknologi.

Namun, dalam sejarah perekonomian dunia ia mengatakan tidak semua negara yang awalnya miskin mencapai kemajuan dan mampu mengejar ketertinggalan dengan hanya memupuk modal saja.

Faktor kualitas manusia sangat menentukan, yang tidak saja dipengaruhi lamanya seseorang belajar, namun juga keberhasilan belajar atau sekolah untuk menghasilkan manusia yang unggul dalam berpikir dan bekerja.

Sementara itu, menurut dia, kemajuan teknologi suatu negara sangat ditentukan kualitas pendidikan tinggi yang akan membantu suatu negara dalam mencapai kemajuan teknologi melalui kemampuan adaptasi, imitasi dan inovasi yang mulainya belajar dari negara lebih maju.

Karenanya, Menkeu mengatakan peranan pendidikan tinggi di Indonesia adalah kunci dan sangat vital menentukan kemampuan bangsa untuk terus mencapai kemajuan dan menciptakan kemakmuran rakyat. Kemajuan suatu negara mengejar ketertinggalan juga sangat tergantung dia faktor lain yakni kuantitas institusi dan ketersediaan infrastruktur.

“Tentu kita sangat bahagia dalam Rakernas Kemristekdikti ini menteri yang berperan dalam pengembangan infrastruktur dan transportasi kita juga ikut hadir,” ujar dia.

Jika dilihat dari sisi institusi, baik dalam arti sempit yakni kelembagaan dan organisasi publik maupun swasta, maupun institusi dalam definisi yang luas mencakup aturan, norma, hukum, sistem penegakan hukum, peradilan, termasuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual merupakan faktor sangat penting dalam mendorong kemajuan suatu negara dan termasuk mencapai kemajuan teknologi bagi perkembangan masyarakatnya, katanya.

Menurut dia, dua faktor ini adalah faktor yang terus perlu dibangun di Indonesia. Dengan dua hal ini maka pertemuan yang dihadiri seluruh rektor universitas dan politeknik seluruh Indonesia ini menjadi semakin penting dalam menentukan masa depan Indonesia.

“Di tangan bapak dan ibu sekalian tergantung nasib bangsa kita, untuk bisa membangun pondasi dan syarat untuk menjadi negara maju. Atau jika kita gagal maka Indonesia akan terperangkap dalam ‘middle Income trap,” ujarnya.

Peran perguruan tinggi berkualitas dan mampu menghasilkan SDM terdidik dan terpelajar memiliki intelegensia dan keterampilan yg mampu ciptakan kemajuan di segala bidang dengan profesional dan integritas ada ditangan ibu bapak di ruangan ini.

Presiden, ia mengatakan sudah mengatakan agar perguruan tinggi harus mampu melahirkan konsep pendidikan yang bisa mengubah mentalitas bangsa yang lebih kompetitif dan inovatif sehingga Indonesia bisa memenangkan persaingan dengan bangsa lain.

Perguruan tinggi agar memberikan perhatian dan pengajaran yang baik sehingga SDM yang dihasilkan memiliki integritas dan kompetisi dengan SDM negara lain, imbuhnya.

Serta lembaga vokasi harus mampu menyediakan pendidikan dan ilmu khusus yang dapat diterapkan secara langsung dengan kemajuan teknologi.

“Harapan Bapak Presiden sangat tinggi dari bapak ibu sekalian,” ujar Menkeu kepada para rektor universitas dan politeknik yang hadir dalam Rakernas 2018 Kemenristekdikti.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!