MALANG, MENARA62.COM— Dalam berdakwah hendaknya yang bisa menyampaikan ilmu atau dakwah yang mencerahkan. Maka dari itu, sebelum berdakwah, harus menguasai ilmu pengetahuan. Tanpa pengetahuan, dakwah yang diberikan akan kosong tanpa makna.
Berdakwah bisa dilakukan dengan pendekatan politik atau struktural, yaitu memasukkan aktor-aktor Islam dalam pemerintahan. Selain itu, ajaran Islam dalam suatu kebijakan seperti halnya pelarangan judi dan khomer.
Hal ini disampaikan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dr. H Abdul Mu’ti dalam acara tabligh akbar di masjid Manarul Islam kota Malang, Jawa Timur, Minggu (29/01/2017).
Mu’ti mengatakan bahwa dalam berdakwah harus cerdas dan tidak menggunakan cara-cara kekerasan atau konfrontatif.
“Khususnya warga Muhammadiyah harus pintar dalam berdakwah, sehingga dapat bermanfaat bagi umat,” himbaunya.
Di sisi lain, pria berkacamata itu berharap agar umat Islam, terutama warga Muhammadiyah jangan mudah terpengaruh atau terprovokasi oleh situasi saat ini. Menurutnya, sekarang ini umat Islam sedang dirongrong oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk di pecah-belah.
“Saat ini sedang marak isu, jika umat Islam seolah-olah teroris dan pelaku kejahatan antar umat beragama. Mari kita rapatkan barisan dan jangan terpengaruh oleh isu-isu negatif seperti itu,” katanya.
–Achmad Saiful Affandi–