JAKARTA, MENARA62.COM — Ketua DPP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), Ton Abdillah Has mengatakan, PDIP-Golkar, jaminan stabilitas dalam melanjutkan pembangunan. Ia mengingatkan, kepentingan stabilitas politik lima tahun mendatang mesti mendapat perhatian lebih dari elit politik.
Menurutnya, pengalaman periode pertama Presiden Joko Widodo telah menunjukkan, keriuhan demokrasi dapat menjadi penghalang optimalnya agenda pembangunan. Menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapres pada pilpres 2019, membuat dinamika politik nasional menghangat. Pembicaraan koalisi partai politik pengusung, termasuk koalisi pemerintah, diwarnai perdebatan dan negosiasi soal siapa pendamping presiden Jokowi pada pilpres mendatang.
Ton Abdillah, Ketua bidang kepemudaan MDI, ormas Islam yang bernaung di bawah Partai Golkar ini meyakini, kebersamaan PDI Perjuangan sebagai partainya Presiden Joko Widodo, bersama Partai Golkar dapat memberi garansi suksesnya periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, PDI Perjuangan dan Golkar merupakan parpol tua penuh pengalaman pemerintahan dan diprediksi masih akan mendominasi parlemen ke depan. Sehingga, koalisi PDIP-Golkar bukan hanya berbicara tentang koalisi partai politik, tapi koalisi PDIP-Golkar menjamin keberlangsungan pembangunan, pondasi ekonomi yang telah digagas presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut Ton Abdillah mengatakan, kebersaman PDI Perjuangan dan Golkar tentu akan mendorong semakin kokoh jika direfleksikan dalam komposisi pasangan pilpres. Mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini melihat, Partai Golkar tidak kekurangan stok kader tangguh yang siap mendampingi Joko Widodo. Salah satunya, ketua umum partai Golkar Ir Airlangga Hartarto yang dikenal teduh dan cukup diterima kalangan Islam.
