28 C
Jakarta

Peristiwa “Carok” pada malam Anugerah Sastra Rancagè 2018

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Yayasan Kebudayaan Rancagè kembali memberikan anugerah pada beberapa sastrawan yang tekun akan kekayaan sastra yang terdapat di Indonesia, yaitu sastra daerah. Yayasan yang didirikan oleh Ajip Rosidi yang juga salah seorang tokoh sastra Indonesia itu sudah sejak tahun 1989.

Erry Riyana, Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancagè mengatakan hari ini, Rabu (26/9/2018), bahwa pemberian pernghargaan tersebut sudah sejak tahun 1989 tanpa jeda sampai tahun ini, “Pemberian Hadiah Sastra Rancagè yang kami lakukan sejak tahun 1989 tanpa jeda hingga sekarang, sesungguhnya merupakan wujud kecintaan kami untuk merawat jati diri (bahasa), agar terus hidup hingga ujung umur bumi.”

Senada dengan Erry, Seno Gumira Ajidarma, Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang juga hadir pada acara penghargaan dan juga salah seorang narasumber seminar siang tadi mengatakan bahwa, penghargaan terserbut menunjukkan bahwa usaha menghidupkan bahasa daerah merupakan sesuatu yang mungkin.

“Betapapun, penghargaan Rancagè yang sudah lama berlangsung bagi kerja kebahasaan di daerah, dalam hal ini karya susastra, menunjukkan bahwa usaha menghidupkan bahasa daerah adalah mungkin. Dengan lebih memberikan perhatian kepada kondisi kebahasaan di pelosok, teristimewa yang sudah berada di ambang kepunahan, suatu titik balik menjadi proyek besar yang mesti didukung sepenuhnya oleh Bahasa Indonesia,” kata Seno.

Acara Anugerah Sastra Rancagè yang digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta ini atas hasil kerja sama dengan IKJ dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), serta didukung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.

Berikut nama-nama penerima penghargaan sastra Rancagè malam itu; Sastra Sunda: Miang karya Nazarudin Azhar, Sastra Jawa: Kakang Kawah Adi Ari-ari karya Suharmono K., Sastra Bali: Bulan Sisi Kauh karya Nirguna (I Gede A. Darma Putra), Sastra Lampung: Semilau, Sang Rumpun Sajak karya Harya Ramdhoni, Sastra Batak: Bangso na Jugul Do Hami karya Panusunan Simanjuntak, Sastra Banjar: Pilanggaur karya Hatmiati Masy’ud, Serta Hadiah “Samsudi” yaitu Ulin di Monumen karya Tetti Hodijah.

Malam Anugerah Sastra Rancagè dibuka dengan pemutaran film pendek karya Ivan Poetra berjudul “Carok” dan ditutup oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung di Prodi Teater di IKJ dengan lakon “Satu Nusa Satu Meja.”

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!