PURWOREJO, MENARA62.COM -– Ketua MPR RI Ajak Jadi Pelopor Pemilu Damai. Ajakan itu disampaikan dalam Temu Tokoh Kebangsaan MPR RI yang menghadirkan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Kamis (6/12/2018). Pertemuan itu digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bayan Purworejo di Komplek Perguruan Muhammadiyah Bayan.
Zulkifli mengajak masyarakat untuk jadi pelopor pemilu damai sebagai konsekuensi berdemokrasi Pancasila. Konsekuensi demokrasi Pancasila ini, yakni ada pemilihan umum tiap lima tahun sekali.
“Jangan berantem karena berbeda pilihan pada pilres. Harapannya masyarakat Bayan ini jadi pelopor pemilu damai, pemilu yang menggembirakan, pemilu yang penuh persahabatan. Semoga dengan itu negara kita menjadi benar. Dengan pertolongan Allah, kita menjadi negara yang adil, setara, makmur dalam keadilan, adil dalam kemakmuran,” ujarnya.
Rofiq Nurhadi, Ketua PCM Bayan mengatakan, agenda ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bersama dalam berbangsa dan bernegara.
“Kita berharap, masyarakat mendapatkan pencerahan dengan adanya kegiatan ini yang utamanya dalam menyikapi dinamika sosial politik belakangan ini. Terlebih lagi dalam beberapa waktu kedepan akan ada pemilu,” ujar Rofiq Nurhadi.
Kegiatan yang diikuti sekitar 600 warga Muhammadiyah itu, juga dihadiri Mumtaz Rais, putra mantan ketua MPR Amien Rais.
“Bagi PCM Bayan, dengan menghadirkan masyarakat di komplek perguruan ini, menjadi salah satu cara untuk menyampaikan atau menginformasikan kepada masyarakat tentang perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dikelola oleh Muhammadiyah Bayan. Sekaligus juga melaporkan amanah yang diberikan masyarakat untuk melaksanakan pendidikan pada putra-putrinya,” ujar Rofiq Nurhadi.
Bernegara
Dalam paparannya Zulkifli Hasan menyampaikan tentang tujuan bernegara. Indonesia merdeka dengan berkonstitusi pada UUD 1945 dan ideologi Pancasila, sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara.
“Dalam konstitusi kita, tujuan Indonesia Merdeka yakni merdeka agar bisa bersatu, berdaulat adil dan makmur. Dimana berdaulat dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. Pancasila sebagai dasar negara yang harus jadi dasar sehari-hari kita. Way of life perilaku yang disinari cahaya illahi,” ujarnya.
Zulkifli kemudian menyinggung soal kenakalan remaja, miras merajalela, narkoba, pergaulan bebas, yang menurutnya sebagai tindakan yang tidak Pancasilais.
“Beragama dengan penuh kesungguhan, berkerudung itu bukan radikal, menghormati yang tua, memanusiakan manusia yang lainnya, menyayangi sesama, mempersatukan perbedaan dengan musyawarah mufakat itulah yang Pancasilais. Pancasila bukan cuma dihapalkan, yang penting dipraktekkan, dijadikan perilaku oleh pemerintah, rakyat, polisi, camat dan semua kita. Sehingga keadilan sosial bagi seluruhnya akan tercapai. Inilah nilai-nilai yang telah disepakati para pediri bangsa ini,” ujar Zulkifli.
Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan tentang demokrasi Pancasila. Menurutnya, sebagai pemerintah dari rakyat untuk rakyat yang berdaulat, berkuasa rakyat langsung. Karena itu, dalam memilih pemimpin, jangan sekedar karena dibayar, adanya semabako, suap lainnya, kemudian merelakan hak pilihnya untuk memilih si pemberi.
“Tetapi rakyat harus memahami terkait seluk beluk calon tersebut, darimana asalnya, benar atau tidak, baik atau tidak, dikenal atau tidak, bisa mewakili kita atau tidak, sama perjuangannya atau tidak, dan ideologinya juga,” ujarnya.
Agenda temu tokoh kebangsaan ini ditutup dengan penyerahan plakat MPR RI oleh Zulkifli Hasan kepada Rofiq Nurhadi. Sebelumnya, Zulkifli mengunjungi SMK Muhammadiyah Purwodadi, serta beberapa tempat di daerah Kabupaten Magelang dan Wonosobo.
Penulis: Akhmad M