BEKASI, MENARA62.COM – Sekitar 691 program bank sampah di wilayah Bekasi mati suri. Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat dari 911 bank sampah yang ada di 12 kecamatan, hanya 220 yang masih berjalan.
“Pada 2017, kita mengoperasionalkan total 911 bank sampah di lingkungan Rukun Warga (RW) di 12 kecamatan Kota Bekasi, tapi hingga sekarang hanya 220 di antaranya yang masih berjalan, sisanya mati suri,” kata Kepala Dinas LH Kota Bekasi Jumhana Luthfi di Bekasi, seperti dikutip dari Antara, Senin (7/1).
Menurut dia, penyebab dari kurang maksimalnya operasional bank sampah di Bekasi akibat sistem manajerial yang tidak berjalan baik.
Menurut dia, mayoritas pengelola bank sampah yang mengalami kegagalan itu tidak memahami tentang alur produksi sampah menjadi barang tepat guna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dikatakan Luthfi, Pemkot Bekasi sudah menyiapkan sejumlah instrumen yang berguna untuk mendaur ulang sampah menjadi barang tepat guna.
Salah satunya dalam bentuk produksi pupuk kompos yang hasilnya akan dibeli pemerintah daerah untuk keperluan penghijauan taman.
Selain itu, pihaknya juga rutin memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melihat sampah sebagai barang ekonomis melalui daur ulang menjadi barang layak pakai.
“Ada beberapa bank sampah yang sudah berhasil mengolah sampah nonorganik menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis,” katanya.
Terhadap bank sampah yang kini mengalami ‘mati suri’, kata Luthfi, pihaknya masih melakukan pendampingan untuk kembali menghidupkan kegiatan tersebut.
Luthfi menambahkan, pada 2019 pihaknya berencana kembali menambah 100 bank sampah di Kota Bekasi dengan menyasar sejumlah perangkat RW yang belum terfasilitasi program itu.
“Hasil evaluasi bank sampah eksisting ini akan menjadi bahan kami untuk lebih mengoptimalkan 100 bank sampah baru yang akan beroperasional pada 2019,” katanya.