JAKARTA, MENARA62.COM — Umat Islam akhir-akhir ini mulai kehilangan senjata utama yang Allah berikan, yaitu prioritas memiliki sifat, perilaku, hati yang membawa rahmat bagi seisi alam ini. Hal itu disampaikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal dengan panggilan Aa Gym pada Pengajian Bulanan yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah, Jumat malam (8/2/2019) di Auditorium Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Pada pengajian yang bertema “Beragama yang Mencerahkan” tersebut ada dua narasumber, yaitu Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah dan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Dua-duanya memberikan pandangan yang beragam mengenai tema pengajian malam itu.
Prof. Amin melihat salah satu penyebab yang membuat cara beragama tidak mencerahkan adalah hadirnya media sosial yang yang semestinya menjadi arus utama dalam informasi, tetapi ketika masuk ke wilayah agama justru menjadi sebaliknya, yaitu tidak membahagiakan dan tidak mencerahkan.
“Ada rasa gelisah, ada rasa galau di dalam keberagamaan saat ini. Maka saya kira organisasi-organisai agama Islam yang ada di tanah air memang perlu berpikir ulang, bagaiamana mengembalikan agama seperti misinya yang pertama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW,” jelas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga di hadapan hadirin malam itu.
Amin melanjutkan bahwa, Nabi Muhammad diutus ke dunia ini bukan untuk menakut-nakuti orang, tetapi untuk membahagikan, untuk mencerahkan kiri-kanan, mencerahkan dirinya sendiri. “Jangan sampai kemudian, ya beragama, tapi tidak bahagia,” lanjutnya.
Sebelum dilanjutkan oleh narasumber kedua, yaitu Aa Gym, Amin menutup dengan pesan pendek, yaitu jika kita beragama tetapi tidak bahagia berarti ada yang salah dengan cara beragam kita. “Agama yang mencerahkan adalah agama yang bisa mengantar kita kepada kebahagiaan. Kalau anda beragama tidak bahagia, berarti ada something wrong di situ,” tutupnya.
Sementara Aa Gym menyampaikan bagaiamana sifat rahman atau kasih sayang menjadi sifat utama dalam beragama. Aa Gym menyampaikan bahwa memulai sifaT rahmat itu tidak dengan gembar-gembor yang terlalu hebat, tetapi dengan cara disiplin yang sangat sederhana. “Jadi memang masih rada jauh penerapan rahmatan lil alamin-nya kalau kita belum mulai dari hal-hal yang kecil bertanggung jawab terhadap keadaan alam ini,” tegasnya.
Selain itu Aa Gym mengajak, momentum pemilu tahun ini dijadikan salah satu cara untuk mendekatkan diri pada Allah, bukan semakin menjauh dari-Nya. “Harusnya pilpres mendekatkan kita kepada Allah yang menentukan segala-galanya,” tutupnya.