SURABAYA, MENARA62.COM – Badan Standardisasi Nasional (BSN) kembali meresmikan Kantor Layanan Teknis (KLT) di Surabaya, Jawa Timur (15/07/2019). Peresmian dilakukan oleh Kepala BSN Bambang Prasetya dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov. Jatim Wahid Wahyudi.
Ini adalah KLT yang ke-5 diresmikan setelah KLT Makassar, KLT Palembang, KLT Bekasi, dan KLT Riau. Dengan adanya KLT, masyarakat di Jawa Timur semakin mudah mendapatkan layanan informasi tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Pendirian KLT di daerah termasuk di Surabaya ini bertujuan untuk mendekatkan dan memberikan berbagai layanan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, terutama untuk pelaku usaha serta masyarakat yang ingin menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Adanya KLT juga diharapkan dapat mempererat hubungan BSN dengan pemangku kepentingan daerah, serta dapat menunjang pembangunan dan pengembangan daerah. Salah satunya dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada aparatur pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan masyarakat tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian,”ujar Bambang dalam siaran persnya.
Bambang melanjutkan, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 2014, bahwa Daerah perlu mengembangkan potensi ekonominya secara optimal menjadi produk unggulan daerah yang berdaya saing dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah. maka Badan Standardisasi Nasional (BSN) aktif memfasilitasi peningkatan kualitas produk unggulan daerah melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“BSN telah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah Jawa Timur di bidang pembinaan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Fokus utama pembinaan adalah memfasilitasi penerapan dan sertifikasi SNI produk unggulan daerah yang diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM),”ujar Bambang.
Bambang menegaskan, pelaku usaha termasuk UMKM sudah mulai merasakan manfaat dari menerapkan SNI.
“Khusus UMKM mulai dirasakan manfaat penerapan SNI karena proses kerjanya lebih teratur, keberterimaan produk lebih baik, dan keuntungan meningkat,” kata Bambang.
Pentingnya penerapan SNI, lanjutnya, tidak hanya sekedar memberikan jaminan kualitas dan kemanan produk unggulan yang dihasilkan oleh UMKM daerah, namun dalam konteks perdagangan bebas, khususnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, penerapan SNI juga menjadi daya ungkit produk unggulan lokal menuju pasar global sekaligus bertahan terhadap gempuran produk impor yang membanjiri pasar domestik.
Provinsi Jawa Timur menurut Bambang, adalah salah satu provinsi yang sangat menaruh perhatian pada standardisasi dan penilaian kesesuaian. Oleh karenanya, BSN merasa Surabaya sebagai tempat yang sangat tepat untuk didirikan KLT.
“Target kami KLT Surabaya dapat membina 11 UMKM hingga meraih SNI. Secara bertahap tahun depan dan selanjutnya akan bertambah jumlah UMKM yang dibina BSN dan meraih SNI,” pungkasnya.