SOLO, MENARA62.COM – Siswa-siswi SD Muhamadiyah 1 Ketelan mengunjungi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta untuk belajar berbagai jenis tanaman, Rabu (11/12/2019). Melalui program pembelajaran langsung (PPL), para siswa diajak mengenal dunia e-Tani.
Eny Khusnul Khotimah, Koordinator Kegiatan menjelaskan e-Tani Dini merupakan program rutin yang digelar SD Muhammadiyah 1 Ketelan. Tujuannya adalah memberikan wawasan dan edukasi, juga sebagai wisata alam kepada siswa.
“Meski harus rela berpanas-panasan, tak menyurutkan semangat puluhan siswa-siswi sekolah dasar ini belajar mengenal dunia e-Tani Dini Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Pemerintah Kota Surakarta di Jalan Yap Tjwan Bing, Jagalan,” kata Eny.
Melalui pembelajaran di luar kelas lanjut Eny, siswa mampu mempraktikkan bagaimana cara menanam dengan benar serta dapat mengenal berbagai jenis tanaman. Juga membantu anak dalam memahami objek-objek yang telah dipelajari di dalam kelas.
Eny Khusnul Khotimah yang juga wali kelas 1B bercerita saat tiba di lokasi siswa terlihat ceria dan antusias. Mereka senang bisa melihat dan mengenal langsung objek-objek yang telah dipelajari dalam buku.
“Tujuan memperkenalkan anak-anak tentang pertanian sejak dini, anak bisa mencintai lingkungan, senang dan menghargai jerih payah petani, tubuh jadi sehat kuat, dan semangat kebersamaan yang muaranya mengembangkan pertanian perkotaan,” lanjutnya.
E-Tani dini bersifat unik dan mampu menyelesaikan masalah dengan cara-cara baru dan berbeda dari metode sebelumnya serta berhasil diimplementasikan. Keunikan dari inovasi ini adalah target peserta bukan petani melainkan anak didik sekolah di perkotaan.
“Saya senang sekali hari ini, saya bisa tau tanaman hias, tanaman toga, dan tanaman yang bisa kita makan, juga bisa tau cara menanam tumbuhan itu bagaimana,” kata Rifda, siswa kelas 1.
Sedangkan, Ivaningsih, S.Pd, salah satu guru pendamping mengungkapkan outing class kelas ini sengaja dikemas dalam bentuk kunjungan ke kebun pertanian agar anak-anak belajar dengan menggembirakan.
Bahwa tugas guru tidak pernah mudah, namun mereka tetap harus selalu berdiri di depan untuk menarik atau menaikan mental anak didiknya ke arah kemajuan.
“Setiap jenjang kelas melakukan dengan konsep berbeda sesuai dengan materi pembelajarannya sehingga akan ada ilmu dan pengalaman berbeda dan berkesan setiap tahunnya, peserta didik terlihat lebih senang, terbukti mereka bertanya langsung kepada para petugas yang ada. Hal ini tentunya berhasil memacu sisi keinginan tahuan siswa, terhadap dunia pertanian,” kata Iva.