“Sebaik-baik sahabat adalah yang menunjukkanmu pada kebaikan.”
Salah satu investasi yang sangat penting kita miliki dalam hidup ini adalah sahabat. Ya, sahabat adalah orang-orang yang dekat dengan kita, yang akan menghadirkan nuansa baru dalam kehidupan kita. Kehadiran mereka akan mewarnai hari-hari kita.
Betapa pentingnya kehadiran sahabat dalam kehidupan kita, maka kita harus selektif memilih orang yang akan kita jadikan sebagai sahabat.
Sahabat terbaik adalah orang yang akan membawa kita pada kebaikan di dunia ini dan di akhirat nanti. Sahabat terbaik adalah yang mengingatkan kita ketika kita lupa akan ajaran agama. Mereka akan meluruskan kita ketika kita mulai melenceng dari jalan-Nya. Mereka juga menegur ketika kita melakukan kesalahan, menyadarkan kita ketika kita berbuat khilaf.
Sahabat yang baik bukanlah tipe orang yang ‘Asal Bapak Senang’ (ABS), ‘yes man’, ‘sumonggo dawuh’, atau ‘kumaha juragan wae’. Sahabat, bukanlah orang yang selalu ‘membenarkan’ apa yang kita lakukan, setuju dengan segala sikap dan perilaku kita, tidak pernah menegur ketika kita salah, tidak mau meluruskan ketika kita meleceng dan tidak pernah mengingatkan ketika kita khilaf.
Sekali lagi, sahabat sesungguhnya adalah mereka yang menunjukkan kita kepada kebaikan. Sahabat sejati adalah mereka yang membawa kita menuju perubahan kualitas diri ke arah yang lebih baik. Mereka itulah investasi terbaik kita.
Tentu, kita tidak ingin memiliki investasi yang akan merugikan apalagi menyengsarakan hidup kita, baik di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.
Dalam hidup ini, kita berhak untuk memilih akan bersahabat dengan siapa, atau menjaga jarak dengan siapa? Tentu pilihan-pilihan itu berdasarkan alasan yang sudah kita pertimbangkan secara matang. Karena, sekali lagi, sahabat itu adalah investasi kita, maka jangan sampai kita salah dalam memilih sahabat. Salah memilih sahabat sama saja dengan salah memilih investasi. Salah memilih investasi berarti kita akan menanggung akibatnya berupa kerugian dan kekecewaan.
Ya, kalau cuma investasi di dunia, ketika salah atau keliru kemudian rugi, masih ada kemungkinan untuk kita mencari ganti materi yang hilang itu. Tetapi jika investasi akhirat, kemudian kita salah dalam menentukannya, maka kerugian yang akan kita tanggung tidak akan bisa tergantikan sampai kapan pun.
Sahabat adalah investasi kita di dunia ini dan di akhirat nanti.
Ruang Inspirasi, Sabtu (7/3/2020).