31.1 C
Jakarta

Dirjen WHO: Ini Bukan Keputusan Enteng

Pandemi Virus Corona

Baca Juga:

“Ini bukan keputusan yang kami ambil dengan enteng,” ujar Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (12/3/2020), dalam sambutan pembukaan pada pengarahan misi tentang COVID-19.

“Ini adalah pandemi yang dapat dikendalikan,” lanjut Tedros.

Tampaknya, ia ingin memastikan semua pemerintah negara-negara di dunia untuk serius memperhatikan soal penyebaran virus corona.

“Kami telah membuat penilaian ini karena dua alasan utama: pertama, karena kecepatan dan skala transmisi,” ujarnya lagi.

Hampir 125.000 kasus kini telah dilaporkan ke WHO, dari 118 negara dan wilayah. Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus yang dilaporkan di luar China telah meningkat hampir 13 kali lipat, dan jumlah negara yang terkena dampak hampir tiga kali lipat.

Alasan kedua adalah bahwa meskipun sering diperingatkan, “kami sangat prihatin bahwa beberapa negara tidak mendekati ancaman ini dengan tingkat komitmen politik yang diperlukan untuk mengendalikannya,” ujarnya, tanpa merujuk ataupun menyebutkan negara mana yang dimaksudkannya.

“Biar saya perjelas, penetapan status ini sebagai pandemi tidak berarti bahwa negara-negara harus menyerah. Gagasan bahwa negara-negara harus beralih dari pengurungan ke mitigasi adalah salah dan berbahaya,” ujarnya.

Sebaliknya, kita harus melipatgandakannya.

Ini adalah pandemi yang dapat dikendalikan. Negara-negara yang memutuskan untuk menyerah pada langkah-langkah kesehatan masyarakat yang mendasar, dapat berakhir dengan masalah yang lebih besar, dan beban yang lebih berat pada sistem kesehatan yang membutuhkan langkah-langkah yang lebih berat untuk dikendalikan.

Tedros mengingatkan, semua negara harus mencapai keseimbangan yang baik antara melindungi kesehatan, mencegah gangguan ekonomi dan sosial, dan menghormati hak asasi manusia.

“Kami mendesak semua negara untuk mengambil pendekatan komprehensif yang disesuaikan dengan keadaan mereka – dengan penahanan sebagai pilar utama,” ujarnya.

Kami menyerukan kepada negara-negara untuk melakukan empat strategi.

Pertama, siapkan dan bersiaplah.

Masih ada 77 negara dan wilayah tanpa kasus yang dilaporkan, dan 55 negara dan wilayah yang telah melaporkan 10 kasus atau kurang.

“Semua negara dengan kasus, memiliki area yang tidak terpengaruh. Anda memiliki kesempatan untuk tetap seperti itu. Persiapkan orang-orang Anda dan fasilitas kesehatan yang dimiliki,” ujarnya.

Kedua, deteksi, cegah, dan obati.

Anda tidak dapat melawan virus jika Anda tidak tahu di mana virus itu berada. Itu berarti, perlu pengawasan yang kuat untuk menemukan, mengisolasi, menguji dan menangani setiap kasus, untuk memutus rantai penularan.

Ketiga, kurangi dan tahan.

Untuk menyelamatkan nyawa, kita harus mengurangi transmisi. Itu berarti menemukan dan mengisolasi sebanyak mungkin kasus, dan mengkarantina kontak terdekat mereka. Bahkan jika Anda tidak dapat menghentikan transmisi, Anda dapat memperlambatnya dan melindungi fasilitas kesehatan, panti werdha dan area vital lainnya. Cara memperlambat, dengan langkah menguji semua kasus yang muncul.

Dan keempat, berinovasi dan tingkatkan.

Ini adalah virus baru dan situasi baru. Kita semua belajar, dan kita semua harus menemukan cara baru untuk mencegah infeksi, menyelamatkan nyawa, dan meminimalkan dampak. Semua negara memiliki pelajaran untuk dibagikan.

WHO bekerja siang dan malam untuk mendukung semua negara.

“Kami telah mengirimkan persediaan peralatan perlindungan pribadi ke 57 negara, kami sedang bersiap untuk mengirim ke 28 negara lebih lanjut, dan kami telah mengirim persediaan laboratorium ke 120 negara,” ujarnya.

Kami telah menerbitkan peta jalan R&D, dengan seperangkat protokol inti tentang bagaimana studi harus dilakukan.

Kami telah menerbitkan paket panduan teknis yang komprehensif.

Kami memiliki lebih dari 176.000 pendaftaran dalam kursus pelatihan COVID kami di OpenWHO.

Kami bekerja dengan Forum Ekonomi Dunia dan Kamar Dagang Internasional untuk melibatkan sektor swasta. Kami juga bekerja sama dengan FIFA.

Kami bekerja dengan kolega kami di seluruh sistem PBB untuk mendukung negara-negara untuk mengembangkan kesiapsiagaan dan rencana tanggapan mereka, sesuai dengan 8 pilar.

Dan lebih dari 440 juta dolar AS kini telah dijaminkan untuk Rencana Kesiapsiagaan dan Respons WHO.

“Kami berterima kasih kepada negara-negara yang telah berkontribusi, terutama yang telah memberikan kontribusi dana yang sepenuhnya fleksibel. Karena ini adalah situasi yang dinamis, kami membutuhkan fleksibilitas sebesar mungkin untuk memberikan dukungan terbaik. Dalam semangat solidaritas, kami meminta negara-negara untuk tidak mengalokasikan dana untuk respons ini,” ujarnya, sambil menambahkan, kita harus tetap bersama-sama menghadapi ini.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!