Alhamdullillah syukur tak terperi sudah selayaknya kita haturkan ke hadirat Allah SWT. Atas perkenan-Nya, tahun ini kita kembali dipertemukan oleh Allah dengan bulan suci nan mulia, yakni Bulan Ramadhan.
Memulai hari pertama di bulan suci ini, yang perlu kita perhatikan adalah niat. Ya, niat adalah pijakan awal sebelum melangkah lebih jauh. Jika niat kita benar, maka langkah selanjutnya akan terasa ringan dan mudah, dan hasilnya pun maksimal.
Sebalik keadaan, jika niat kita salah, maka langkah selanjutnya akan terasa berat dan sulit, dan hasilnya pun sia-sia.Al-Qur’an menegaskan, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (Q.S. Al-Bayyinah : 5).
Nabi Saw mengingatkan dalam sabdanya, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.” (HR. Bukhari)
Dua landasan teologis di atas secara tegas menyatakan betapa pentingnya niat. Tanpa niat yang lurus dan tulus, yang dalam bahasa agama disebut ikhlas, maka sia-sialah pekerjaan yang kita lakukan.
Bisa jadi amal atau ibadah yang seseorang lakukan tampak begitu khusyu’ penuh khidmat. Tetapi, jika niatnya tidak lurus dan tulus, maka amal serta ibadah yang dilakukan ibarat jasad tanpa ruh, raga tanpa nyawa, alias sia-sia belaka.
So, mengawali pelakasanaan ibadah puasa di hari pertama bulan suci Ramadhan ini, juga ibadah-ibadah lainnya yang akan kita lakukan, seperti qiyamul lail, tadarrus al-Qur’an, sedekah, dan sebagainya, marilah mula-mula kita menata niat, luruskan dan tuluskan pengharapan hanya kepada Allah semata, bukan yang lainnya.
Usah pedulikan sanjung puji di kanan kiri. Biarlah amal serta ibadah yang kita lakukan menjadi rahasia antara kita dan Allah. Tak perlu kita umbar, pamerkan atau bahkan sebar luaskan kepada khalayak. Yakinlah bahwa seluruh amal dan ibadah kita tersimpan rapi dalam catatan Ilahi.
Kita berharap, kelak ketika tiba saatnya kita ditunjukkan hasil dari amal serta ibadah yang kita lakukan, kita akan tersenyum bangga, karena Allah Swt. rida atas apa yang kita lakukan ketika di dunia.
Semoga kita bisa terus menjaga niat agar tetap lurus dan tulus hanya berharap rida-Nya semata.
Ruang Inspirasi, Bakda Sahur, Jumat (24/4/2020)/1 Ramadan 1441 H.