SURAKARTA, MENARA62.COM–Pengajian Keluarga hari berMuhammadiyah dan Milad ‘Aisyiyah ke 103 Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Solo Utara, Surakarta, 29 Rajab 1438 H / 16 April 2017 M, dilakukan di Aula Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta. Pengajian itu diisi oleh Ustadz Sholahudin Sirizar Lc dari pondok pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo.
Acara sambutan pertama disampaikan oleh Azhari, ketua PCM Solo Utara. Dia mengatakan, di Muhammadiyah tidak ada pengkotak-kotakan. Muhammadiyah butuh ‘Aisyiyah, demikian juga ‘Aisyiyah butuh Muhammadiyah. Demikian juga yang lainnya Pemuda Muhammadiyah, NA, TSPM, KOKAM, IMM, IPM.
Tausyiah yang disampaikan ustadz Sholahudin Sirizar Lc. Ia mengawali pengajian dengan pertanyaan yang cukup menggelitik. Mengapa kita berMuhammadiyah? “Jawabannya karena kita ingin selalu mengikuti titah Rasulullah SAW, selalu ingin berittiba’ kepada nabi SAW. Organisasi kita Muhammadiyah, artinya pengikut-pengikutnya nabi Muhammadiyah. Jadi umat Islam sedunia itu semuanya Muhammadiyah meskipun tidak berorganisasi Muhammadiyah,” ujarnya.
Pada tausyiah hari itu, dia mengambil tema “Pesan Rasulullah”. Pesan pertama, jagalah/ jauhilah semua yang diharamkan oleh Allah SWT. “Kalian akan menjadi hamba Allah yang nomer satu di sisi Allah,” ujarnya.
Pada Surat At Tahrim 6 disebutkan,”Hai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dari api neraka”
“Dengan Selalu taat kepada Allah. Dan keluarga kalian juga. Bagaimana cara menghindari api neraka, dengan mendalami agama. Menjadi anak-anak yang bener dulu baru pinter,”ujarnya.
Sekolah Muhammadiyah harus mendidik anak-anak jadi anak yang bener.
Dalam Surat Al Baqarah 133 disebutkan, Nabi Ya’qub ketika mendekati ajal mengumpulkan anak-anaknya. Beliau bertanya, setelah aku mati siapa yang akan kamu sembah? Untuk keluarga kita, yang penting selamat akheratnya. Insya Allah dunia mengikuti. Dengan inspirasi dari nabi Ya’kub, kita harus mendidik anak dan keluarga kita dengan sebaik-baiknya. Untuk bahagia dunia akherat
Untuk menjadi manusia terbaik, yang mau mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.
Tahapan mempelajari Al Qur’an
- Mempelajari Lafalnya
- Kita harus Tahu artinya
- Kita pelajari Tafsirnya
- Belajar untuk mempraktekkannya, mengajarkannya kepada orang lain. Seperti di Muhammadiyah, pengajian oke, mengamalkannya juga oke.
Pesan kedua,
Dan ridholah kamu dengan semua pembagian-pembagian Allah yang diberikan kepadamu. Maka kamu akan menjadi manusia yang paling kaya. Hanya sedikit hamba Allah yang bersyukur.
Bersyukur memenuhi tiga dimensi, dimensi hati, bersyukur dengan lisan, dan syukur berupa perbuatan
Luar biasa perkaranya orang mukmin, semua perkara orang mukmin selalu baik, keadaan selalu hebat tidak akan dimiliki kecuali hanya orang mukmin. Mengapa? Karena Kita punya dua sifat; 1) jika mendapat nikmat selalu bersyukur, 2) kalau ditimpa musibah selalu sabar.
Formula supaya selalu bersyukur, untuk urusan dunia lihat yang ada di bawah, dan untuk urusan akhirat lihat ke atas. Hakekatnya yang namanya kaya bukan hanya harta yang dimiliki, tapi kekayaan hati yang dimiliki.
Pesan ketiga,
Berbuat baiklah kamu terhadap tetangga- tetanggamu, niscaya kamu menjadi orang mukmin yang bener. Tidak masuk surga yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya.
Pesan keempat,
Cintailah orang lain seperti kamu mencintai diri sendiri. Kamu menjadi muslim yang sempurna. Ukhuwah Islamiyah itu, pertama saling mengenal, saling memahami, saling menolong, saling menjamin,
Pesan kelima,
Jangan terlalu banyak tertawa, karena terlalu banyak tertawa mematikan hati.