SLEMAN, MENARA62.COM – Pemilukada Sleman 9 Desember 2020 semakin dekat. Seiring dengan itu dukungan dari berbagai elemen masyarakat Sleman untuk pasangan Kustini- Danang semakin menguat.
Kali ini giliran elemen masyarakat yang tergabung dalam KARSA Kapanewon Tempel. Deklarasi dukungan dusun dusun Kalurahan Margorejo Mororejo dan Banyurejo dilakukan di RM Mororejo Blok Benteng Tangisan, Banyurejo Tempel Sleman. Kegiatan ini melengkapi kegiatan konsolidasi Kordes Kordus sebelumnya yaitu Merdikorejo, Lumbungrejo, Pondokrejo Sumberrejo dan Tambakrejo bertempat di RM Taman Merdiko. Dengan demikian seluruh kelurahan di Kapanewon Tempel sudah terbentuk Kordes dan Kordus KARSA SEMBADA secara lengkap dan solid.
Ketua KARSA Tempel H. Budiono menyampaikan ucapan terimakasih dan selamat atas terbentuknya KARSA Kapanewon Tempel demi membulatkan tekad dan langkah guna mensukseskan Kustini-Danang untuk “Sesarengan Mbangun Sleman” khususnya di wilayah kapanewon Tempel. Hadir sekitar 50 perwakilan dusun dari 3 desa.
“Untuk desa lain segera menyusul mengingat semua kegiatan harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan,” terang Budiono.
Sementara anggota tim Karsa Tempel M. Irfan mengatakan antusiasme dan semangat tim untuk mensukseskan pasangan ini diwujudkan dengan mengajak masyarakat di sekitar yang terdekat untuk pada 9 Desember 2020 mendatangkan mencoblos nomor 3 di TPS masing-masing.
Hadir juga memberikan penguatan dari ketua dan anggota Tim KARSA Kabupaten Sleman H. Ahmad yang menyampaikan bahwa persyarikatan memang netral.
“Tetapi secara pribadi punya hak untuk mendukung seseorang, jadi jangan golput,” katanya.
Sebagai kader persyarikatan tentunya pilihannya kepada kader persyarikatan. Hal ini dilakukannya agar hubungan baik persyarikatan yang selama ini terjalin dengan pemerintah tidak terputus. Sikap yang harus diambil adalah proaktif dalam membangun masyarakat, bangsa, dan bernegara serta menentukan sikap tertentu terhadap kebijakankebijakan negara sebagaimana layaknya kekuatan masyarakat atau kelompok kepentingan dalam sebuah negara yang demokratis dengan posisi sebagai kekuatan moral-keagamaan dan bukan sebagai kekuatan politik.
“Nasib Sleman untuk ke depan sangat ditentukan oleh peran dan partisipasi warganya, jangan sampai timbul sikap apatis dan tidak mau tahu, karena jika tidak kita ambil partisipasi tersebut maka orang lain yang belum tentu sesuai dengan arah perjuangan yang akan banyak mengambil peran dalam mewarnai pembangunan di Sleman ke depan,” tutupnya.