JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd mengatakan Indonesia menjadi negara yang kaya akan seni dan budaya. Seni dan budaya tersebut memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi yang dapat memberikan sumbangan signifikan bagi perekonomian nasional.
“Seni dan budaya, memiliki hubungan yang sangat erat dengan ekonomi. Semakin kaya suatu bangsa akan seni dan budaya, maka akan semakin banyak potensi ekonomi yang bisa digarap,” kata Giwo pada Webinar Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Gebyar Kebudayaan Kowani Fair Online dalam Rangka Hari Ibu ke-92 tahun 2020, Selasa (3/11/2020).
Karena itu, Giwo meminta agar para perempuan ikut menjaga kelestarian seni dan budaya yang dimiliki Indonesia. Jangan sampai seni dan budaya yang kita miliki, tergerus dan terkikis oleh budaya asing, budaya yang datang dari luar. Di mana budaya asing saat ini secara masif mempengaruhi budaya lokal Indonesia melalui berbagai cara.
“Saya mengajak para perempuan untuk dapat menggali potensi sekonomi dari seni dan budaya yang kita miliki,” tambahnya.
Menurutnya seni dan budaya menjadi kearifan lokal yang bisa digali sebagai sumber penghidupan masyarakat, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja. Ini tentu membutuhkan komitmen semua pihak untuk memiliki gerakan dan sikap serupa yakni bangga menggunakan produk dalam negeri.
Giwo mengingatkan pandemi Covid-19 telah membuat pertumbuhan ekonomi nasional terkoreksi cukup tajam. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 sebesar minus 5,32 persen dibandingkan triwulan II-2019. Kondisi tersebut diprediksi masih belum banyak bisa diperbaiki mengingat hingga kini pandemi Covid-19 belum juga reda.
Meski pertumbuhan ekonomi nasional masih minus, Giwo mengimbau para perempuan untuk tidak menyerah. Upaya-upaya harus dilakukan bersama agar Indonesia segera pulih dari keterpurukan ekonomi.
“Saatnya kita melaksanakan dharma bakti Kowani dengan tulus dan ikhlas terutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi,” lanjut Giwo.
Ia mengatakan jalinan erat antara seni budaya dan ekonomi dapat menggerakkan perekonomian non korporasi. Potensi ini harus dioptimalkan mengingat perekonomian berbasis seni dan budaya berupa ekonomi kreatif ternyata memang merupakan bentuk usaha yang cukup tangguh dan mampu menopang perekonomian nasional.
“Indonesia sangat kaya akan seni dan budaya, semua daerah memiliki seni dan budaya dan ini merupakan kearifan lokal yang bisa digali potensi-potensi ekonominya,” kata Giwo.
Dalam kesempatan tersebut Giwo juga mengajak para perempuan Indonesia untuk bangga menggunakan produk buatan negeri sendiri.
Sementara itu Setditjen Kebudayaan Fitra Arda mewakili Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan Kowani merupakan organisasi perempuan yang kiprahnya sangat penting dan strategis bagi negeri ini. Salah satu kontribusi yang sangat penting adalah pemberdayaan ekonomi pelaku usaha UMKM dan pemajuan kebudayaan di masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19.
Bentuk kegiatan Kowani yang sangat apresiatif lanjut Fitra adalah gerakan nasional bangga buatan Indonesia dan Kowani fair. Menurutnya gerakan bangga buatan Indonesia menjadi gerakan penting untuk mengajak masyarakat luas menggunakan produk buatan dalam negeri. Jika ini dilakukan secara massif, maka akan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
“Saya juga apresiatif dengan Kowani Fair yang rutin digelar Kowani. Ini merupaj ruang bagi pelaku usaha untuk berkegiatan ekonomi,” tambah Fitra.
Ia mengatakan Indonesia sangat kaya dengan produk seni dan budaya. Per Juni 2020, terdapat total 9.770 warisan budaya yang dicatat dan 1.086 di antaranya telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Warisan budaya takbenda tersebut banyak dikerjakan oleh pelaku UMKM. Dan para penggeraknya sebagian besar adalah kaum perempuan.
Pada sesi Webinar yang juga menghadirkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Bintang Puspayoga tersebut juga dilakukan sesi foto bersama menggunakan masker sebagai bagian dari keikutsertaan Kowani dalam kampanye penggunaan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kowani sendiri terus berupaya melakukan edukasi dan kampanye gerakan menggunakan masker dalam berbagai kesempatan termasuk melalui media sosial.