JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka Dies Natalisnya yang ke-69, Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) menggelar Webinar Nasional Kewirausahaan, Selasa (30/3/2021). Webinar bertema “Produktif Menyikapi Pasca Pandemi Covid-19” tersebut menghadirkan narasumber Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, Imam Gunawan M.AP dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi Kota Bekasi Rigel Pawallo, ST. Bertindak sebagai moderator Dr. Susetya Herawati ST. M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan yang juga Dosen PascaSarjana Magister Ilmu Administrasi.
Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa UNKRIS dan mahasiswa dari luar kampus UNKRIS. Dalam sambutannya Rektor Universitas Krisnadwipayana Dr. Ir. Ayub Muktiono, M.SiP., CIQaR sangat menekankan pentingnya generasi muda untuk mandiri.
“Generasi muda adalah agen pembangunan, kehadirannya harus mampu menjadi solusi persoalan yang dihadapi masyarakat,” kata Rektor.
Melalui webinar kewirausahaan ini para peserta diajak berpikir kritis, analitis dan mampu memecahkan masalah. Kedepan generasi muda Indonesia diharapkan mampu menciptakan lapangan kerjanya sendiri, mampu berinovasi dan berdaya saing.
UNKRIS sendiri lanjut Rektor saat ini sedang giat-giatnya mendorong generasi muda untuk kreatif, berinovasi yang solutif. Untuk mendukungnya UNKRIS telah membentuk lembaga baru yaitu Lembaga Pengembangan kreativitas dan Kebangsaan yang saat ini di ketuai oleh Dr. Susetya Herawati ST. M.Si.
“Harapannya selain kuliah dengan ilmu- ilmu sesuai pilihan fakultasnya mahasiswa UNKRIS mampu mengembangkan kemampuan dirinya pada bidang yang dimiliki yaitu bakat dan minatnya,” lanjut Rektor.
Menurut Rektor, kewirausahaan akan mendorong mahasiswa memiliki mindset untuk mengembangkan diri sesuai bakat dan minatnya, dimana mahasiswa memiliki karakter yang tangguh, kuat, selalu memiliki ide dan gagasan untuk keluar dari permasalahan dan mandiri.
Senada dengan Rektor, Imam Gunawan Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kemenpora menyatakan pentingnya pemuda memiliki ketangguhan (resilience) melalui mindset yang benar, positif thinking, mampu berdialog dengan krisis’, kreatif dan produktif. Ladang krativitas pemuda dapat tercermin pada jiwa kepemimpian pemuda yang mampu menyelesaikan masalah dan menjadi pelopor.
“Artinya pemuda mampu berpartisipasi terhadap kebijakan kebijakan yang mendukung pergerakan dalam pembangunan, dan mampu menciptakan nilai nilai baru untuk tercapainya kemandirian pemuda,” jelas Imam.
Lebih lanjut disampaikan Imam, wirausaha muda adalah insan yang memiliki kemampuan dalam mengenali dan mengelola diri, serta mengindentifikasi berbagai peluang dan mengelola sumber daya di sekitarnya secara kreatif untuk menciptakan nilai tambah bagi diri dan lingkungannya secara berkelanjutan. Dan peluang wirausaha itu dapat terjadi sejak distribusi, produksi dan konsumsi tinggal di sisi mana pemuda Indonesia mau mengambil peran tersebut.
“Produktif itu bukan semata-mata dilihat dari bagaimana menghasilkan barang atau jasa tetapi juga produktif dari cara pandang dan cara pikir kita,” sambungnya.
Sementara itu, Rigel Pawallo ketua HIPMI PT menyatakan, sebagai generasi muda kita harus berani dan mau melakukan apapun yang kita pikirkan, apapun yang kita idekan, karena sesuatu akan terjadi jika kita melakukannya.
Menurutnya sebaik apapun ide bisnis atau rencana bisnis yang kita miliki, jika tidak dijalankan atau dikerjakan maka tidak akan pernah menjadi usaha apalagi menjadi sukses. “Maka mulailah menjalankan usaha yang sudah kita rencanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan,” tukasnya.
Menjalankan suatu usaha hingga mencapai sukses, jelas Rigel, membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang serta kerja keras. Kunci sukses wirausaha muda adalah kreatif, berkolaborasi dan kebermafaatan.
Lantas bagaimana mahasiswa itu dapat memulai usahanya? Rigel menuturkan bahwa penting untuk mengetahui prioritas, menentukan target, mengikuti kegiatan seminar, selalu berfikir positif, memilih bisnis sesuai passion, mengikuti berbagai perlombaan dan memiliki komunitas.
Menutup webinar, Herawati berharap Webinar Nasional Kewirausahaan tersebut dapat menggugah kaum muda untuk mengelola cara pandang, sikap, perilaku , softskill sebelum membangun usaha.
“Membangun usaha tentu tidak semudah membalik tangan, butuh persiapan panjang untuk itu. Namun jelas yang diperlukan setiap orang bukan saja modal yang besar, tetapi mindset yang benar,” tutup Herawati.