MAKASAR, MENARA62.COM — “Kepala sekolah Muhammadiyah bukan hanya berperan sebagai penyedia pendidikan, namun juga menjadi pionir pendidikan yaitu menjadi sosok yang berani memberikan hal yang baru bagi masyarakat,” ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed., pada giat Workshop Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Muhammadiyah Jenjang SMP yang diselenggaraan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dengan dukungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud di Makasar, (23/10/2018).
Mu’ti menambahkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah bukan hanya merujuk pada prinsip amar ma’ruf nahi munkar, tapi juga pada prinsip tajdid atau pembaharuan.
“Dulu, KH Ahmad Dahlan dengan berani melalukan terobosan, yaitu memadukan pendidikan modern dan agama. Nah, apakah sekarang Bapak-Ibu sebagai kepala sekolah berani melalukan terobosan dengan menawarkan hal yang samasekali berbeda kepada masyarakat?” tantang Mu’ti kepada sekitar seratusan kepala sekolah SMP Muhammadiyah yang berasal dari Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulaswesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Mu’ti mengingatkan agar kepala sekolah Muhammadiyah tidak selalu secara kaku merujuk kepada juknis dah peraturan sampai melampaui ketaatan pada Qur’an dan Hadits.
“Seringkali kita terlalu taat pada peraturan malah menjadi status quo lalu tidak berani melakukan terobosan baru. Kira harus berani melakukan tindakan out of the box, keluar dari frame yang sudah biasa,” ujar Mu’ti.
Mu’ti menceritakan bagaimana seorang kepala sekolah sampai berani menggadaikan mobilnya agar dapat membeli peralatan pendidikan elektronik yang canggih agar masyarakat berminat mengirim anak-anaknya ke sekolahnya.
Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah R. H. Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D. menjelaskan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan profesioanalitas kepala sekolah Muhammadiya jenjang SMP.
“Adapun materi yang diberikan adalah Kebijakan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kebijakan Direktorat Pembinaan Tendik, Kebijakan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab, Penguatan Pendidikan Karakter, Manajemen, Supervisi dan Kewirausahaan,” pungkas Alpha pada giat workshop yang digelar 22-25 Oktober 2018 ini. ***