YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Akhir-akhir ini, narasi publik diwarnai kegaduhan karena pernyataan dari Ade Armando, seorang politisi dan influencer. Ade membuat statement yang mengaitkan wacana dinasti politik dengan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di akun media sosialnya. Pernyataan Ade Armando menjadi viral dan terus berlanjut hingga saat ini.
Menanggapi pernyataan tersebut, tokoh muda dari DIY, Ahmad Syauqi Soeratno, yang ditemui di sela-sela Forum Dialog Budaya Yogya Semesta di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (14/12) memberi tanggapannya.
Menurut Syauqi, pernyataan Ade Armando tersebut menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak memahami sejarah maupun tata kelola pemerintahan di DIY yang memiliki status istimewa ini.
“Keistimewaan DIY ini telah diatur dalam UU no. 13 tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa secara konstitusi mestinya pembicaraan tentang ini sudah selesai,” ujar Syauqi.
Syauqi menambahkan bahwa dalam unggahan Ade Armando, Keistimewaan DIY ini seakan dipersempit hanya sebatas urusan dinasti atau keturunan. “Padahal dengan berbagai kewenangan yang tertuang dalam UU Keistimewaan itu, konsepsi Keistimewaan ini memiliki makna yang lebih luas dari itu,” tambahnya.
Pernyataan Ade Armando tersebut telah memicu berbagai pihak untuk berkomentar menanggapi pernyataannya. Ade Armando beberapa saat kemudian menyampaikan permohonan maaf, setelah membuat kegaduhan.
“Urusan ini tidak cukup dengan permohonan maaf saja, tetapi sebagai orang yang terpelajar mestinya ketika sudah menyadari kesalahpahamannya, yang bersangkutan harus menyampaikan secara aktif tentang konsepsi yang tepat kepada setiap pihak sebagai bagian dari tanggung jawab publiknya,” kata Syauqi.
Syauqi saat ini dicalonkan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) RI periode 2024-2029 dari DIY dengan nomor urut satu.