27.3 C
Jakarta

‘Aisyiyah Menjaga Kelentingan dan Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi

Baca Juga:

 

YOGYAKARTA,MENARA62.COM-“Ijinkan saya menyatakan kebanggan saya kepada ‘Aisyiyah bagaimana ‘Aisyiyah memberikan teladan bahwa kita sebagai bagian dari masyarakat dapat melakukan sesuatu untuk orang banyak. Tidak menunggu lama, tidak menunggu pemerintah seperti apa, sudah jalan untuk ketahanan pangan untuk ketahanan lingkungan dan ini sangat luar biasa.” Hal tersebut disampaikan oleh Sandra Hamid, selaku Country Representative The Asia Foundation (TAF) Indonesia dalam acara Silaturahim dan Dialog bersama Ketua Umum PP ‘Aisyiyah dan Country Representative TAF Indonesia dengan tema Membangun Kelentingan Keluarga dan Komunitas dalam Masa Pandemi Covid-19.

Sandra melanjutkan bahwa TAF Indonesia sangat berterimakasih sudah diberikan kesempatan bekerjasama untuk berbuat kebaikan bersama ‘Aisyiyah Muhammadiyah. Menurutnya kerja-kerja yang sudah dilakukan ‘Aisyiyah Muhammadiyah adalah luar biasa dalam menghadapi situasi pandemi saat ini. “Modal penting dari Muhammadiyah adalah madzhab berkemajuan yang berpegangan pada data karena pandemi ini kita harus melawannya dengan doa tentu tetapi juga dengan pengetahuan kita pada data dan Muhammadiyah menunjukan bahwa itu semua dilakukan. Doa dilakukan, data dibaca oleh karena itu ada banyak program yang muncul untuk menjawab problem serta persoalan lingkungan dan ketahanan pangan,”ungkap Sandra.

TAF Indonesia sendiri sejak 14 Juli 2020 telah menjalin kerjasama dengan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) ‘Aisyiyah dalam program Membangun Kelentingan Keluarga dan Komunitas di Masa Pandemi Covid-19. Disampaikan oleh Atika M. Zaki selaku Koordinator Bidang LLHPB Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah bahwa program yang dilaksanakan di 16 Provinsi di Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan dan kelentingan keluarga serta komunitas dalam situasi pandemi. “Kita bekerja untuk melakukan edukasi bahaya dan pencegahan dampak Covid-19 melalui peningkatan ketahanan pangan, menjaga protokol kesehatan serta melakukan berbagai pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,”jelas Atika.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang hadir menyampaikan pidato kunci menyebutkan bahwa program Kelentingan Keluarga dan Komunitas ini merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab ‘Aisyiyah sebagai ibu bangsa dalam mengatasi persoalan yang ada di Indonesia. “Muhammadiyah tidak pernah lari dari kehidupan kebangsaan keumatan bangsa yang kita cintai ini karena ‘Aisyiyah adalah bagian yang mendirikan negara ini. Ibu-ibu sebagai warga ‘Aisyiyah harus semakin yakin bahwa kita pemilik negeri ini, kita harus bertanggung jawab sehingga jika ada persoalan di negeri ini kita tidak bisa lempar batu sembunyi tangan dan berlari kencang karena justru disitulah Muhammadiyah akan berbuat,”ungkap Noordjannah.

Noordjannah melanjutkan bahwa Muhammadiyah ‘Aisyiyah sangat merasa prihatin karena banyak tenaga kesehatan serta dokter yang meninggal dalam upaya penanganan Covid-19 ini. Oleh karena itu ia tidak akan pernah berhenti mengajak seluruh masyarakat untuk terus dapat berkontribusi mengurangi penyebaran Covid-19 dengan berbuat hal yang sederhana seperti menjaga jarak, memakai masker, menerapkan protokol kesehatan. “Ibu-ibu semua harus menjadi bagian mensosialisasikan bahwa kita harus tetap menjaga protokol kesehatan untuk kepentingan menyelesaikan masalah ini,”imbuh Noordjannah.

Hana Satriyo, Deputy Country Representative TAF Indonesia sebagai pemantik dialog yang menyampaikan tema “Respon Covid-19 dan Komitmen Membangun Penguatan Keluarga Melalui Perempuan” menyampaikan bahwa menjaga ketahan keluarga di masa pandemi ini adalah hal yang utama karena keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat memiliki peranan yang sangat penting. Tantangan bagi keluarga di masa pandmei ini bukan hanya fisik terkait kesehatan tetapi juga finansial serta tantangan psikologis.

Hana menyampaikan bahwa ibu-ibu ‘Aisyiyah dapat memberikan penguatan kepada seluruh keluarga yang ada di lingkungan sekitarnya. “Saya rasa ada yang kita syukuri bahwa ibu-ibu ini masuk di komunitas besar Muhammadiyah ‘Aisyiyah maka ibu-ibu tidak sendiri tetapi tidak semua orang seberuntung kita karena banyak keluarga yang harus survive sendirian. Karena itu kita harapkan selain keluarga Muhammadiyah ‘Aisyiyah kita juga dapat menjangkau keluarga yang sendiri itu sehingga bisa bersama mengatasi Covid-19,”ujar Hana.

Program Kelentingan Keluarga dan Komunitas ini akan berakhir pada Oktober 2020 akan tetapi Hening Parlan selaku Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB ‘Aisyiyah optimis bahwa program ini akan berjalan secara mandiri. “Kita menemukan rupanya ibu-ibu di 16 wilayah kita bekerja dengan antusiasme yang sangat besar dan mereka sudah tahu bagaimana menyambungkan dengan lembaga yang lain bahkan di luar Muhammadiyah ‘Aisyiyah,”ungkap Hening.

Menurut Hening bahkan capaian program hingga saat ini sudah melebihi target yang ditetapkan. “Kami memiliki target akhir 715 KK akan tetapi sampai 3 bulan awal program sudah berhasil melakukan kegiatan kelentingan untuk 705 KK,”imbuh Hening.

(Putri)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!