JAKARTA, MENARA62.COM — Dengan semangat perubahan dan pemberdayaan, sebanyak 72 peserta terpilih dari alumni pelatihan Akademi Desa 2023 dan 2024 memulai rangkaian Training of Trainers (ToT) Fasilitasi Pemanfaatan Akademi Desa Berkelanjutan Tahun Anggaran 2024. Acara yang berlangsung selama empat hari di Best Western Mangga Dua Hotel dan Residence 2 – 6 Oktober 2024 ini, diharapkan mampu mencetak Pelatih Daerah yang siap menggerakkan desa-desa di seluruh Indonesia melalui pemanfaatan video pembelajaran.
Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Lutfiah Nurlaela dan Fujiartanto, Kepala Pusat PPSDM Kemendes PDTT.
Lutfiyah menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia secara berkelanjutan di tingkat desa. “Kita ingin memastikan bahwa setiap desa di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi pencipta solusi yang bisa dibagikan melalui video pembelajaran yang berkualitas,” ungkapnya dalam sambutan penuh motivasi.
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali dengan berbagai keterampilan, mulai dari teknik pembuatan video pembelajaran hingga bagaimana menyebarluaskan pengetahuan tersebut ke desa-desa lainnya. Para peserta, yang juga disebut sebagai Pelatih Daerah, diharapkan menjadi katalis perubahan, memperkuat jejaring antar desa, dan mendorong kreativitas lokal melalui peer-to-peer learning.
Pelatih Daerah: Kupu-Kupu Inspiratif bagi Desa
Sebanyak 72 peserta yang hadir dianalogikan sebagai ulat yang tengah berproses menjadi kupu-kupu. Mereka adalah calon pelatih daerah yang akan menyebarkan manfaat seluas-luasnya kedesa-desa di seluruh Indonesia. “Layaknya kupu-kupu yang indah, para pelatih ini diharapkan dapat menerbangkan pengetahuan, inovasi, dan praktik terbaik dari desa untuk desa, membangun semangat gotong royong melalui media video,” tambah Kepala Badan.
Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah Desa
Tak hanya bertumpu pada kemampuan individu, ToT ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Pelatih Daerah, pemerintah desa, dan lembaga supra desa. Kolaborasi ini menjadi kunci sukses dalam mengoptimalkan dana desa yang dapat digunakan untuk memproduksi video pembelajaran. Video ini nantinya menjadi jembatan antar desa untuk bertukar pengalaman dan solusi, khususnya dalam menghadapi tantangan di desa-desa.
Masa Depan Video Pembelajaran Desa
Tahun 2024 mungkin menjadi penutup dari rangkaian program P3PD (Penguatan Pemerintahandan Pembangunan Desa), tetapi Kepala Badan meyakini bahwa semangat produksi video pembelajaran akan terus berlanjut. “Meski program ini mungkin berakhir, kita yakin masyarakat desa akan terus memproduksi karya-karya video yang penuh inspirasi. Kegiatan peer-to-peer learning tidak akan berhenti di sini. Bersama kita jaga, bersama kita berdaya!” serunya penuh keyakinan.
Acara ini menjadi langkah nyata untuk memastikan bahwa desa-desa di Indonesia bisa terus tumbuh dan berkembang dengan kapasitas yang lebih baik, inovatif, dan siap menghadapi masa depan. Desa Bisa!