Banjarmasin, menara62.com – . Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah Se-Kalimantan Selatan Gelar Aksi Kemanusiaan Atas Meninggalnya Aktivis Menolak Tambang dan Solidaritas Wadas di depan POLDA Kalimantan Selatan yang beralamat di Jalan DI Pandjaitan, Kota Banjarmasin, Senin (21/02)
Penyampaian aksi yang dilaksanakan sedari siang tersebut bermula dari intruksi DPP IMM untuk melakukan konsolidasi dari tingkat daerah hingga ke komsariat atas tindakan represif aparat di desa wadas purworejo jawa tengah dan peristiwa penembakan di sulawesi tengah.
Memulai titik kumpul di kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang berlokasi di S.Parman, Banjarmasin Massa Aksi yang berasal dari Kader IMM Kalimantan Selatan beserta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melakukan long march menuju Polda Kalimantan Selatan.
Laili Masruri, Ketua Umum DPD IMM Kalimantan Selatan dalam Orasinya menyampaikan bahwa sudah saatnya pihak berwenang mengevaluasi diri.
“dengan adanya beberapa kejadian yang coba kami soroti kali ini kami rasa sudah saatnya pihak berwenang melakukan evaluasi diri,”tandasnya
Mas El Sapaan akrabnya melanjutkan melalui aksi ini kami juga turut mengingatkan apakah slogan terlaksana.
“apakah slogan melayani sudah dilaksanakan dengan semestinya hal itu juga penting untuk dievaluasi,”ujarnya.
senada dengan itu Ferry Setiadi, Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik DPD IMM Kalimantan Selatan menyampaikan pula dengan dilaksanakannya aksi kali ini terdapat hal tidak benar ditubuh kepolisian.
“menurut kami terdapat hal tidak benar dalam tubuh Kepolisian sehingga Muhasabah diri harus dilakukan oleh POLRI yang saat ini di pimpinan bapak Listyo Sigit Prabowo,”imbuhnya
Ferry Setiady yang juga koordinator aksi mengancam jika apa yang disampaikan pihaknya kali ini tidak digubris maka akan melakukan aksi lanjutan yang lebih besar.
“kami siap untuk melakukan aksi jilid dua atau lanjutan jika apa yang kami sampaikan kali tidak digubris bahkan akan menurunkan jumlah massa aksi yang lebih besar,”tegasnya
Ketidakhadiran Kapolda Kalimantan Selatan yang merupakan pimpinan tertinggi dikepolisian daerah di Kalimantan Selatan tidak menurunkan semangat para peserta aksi yang secara bergantian menyampaikan orasinya, aksi yang berakhir sekitar pukul 17:00 Wita itu pun diakhiri dengan menyampaikan beberapa tuntuntan.
IMM KALSEL MENUNTUT POLRI BERBENAH
PERNYATAAN SIKAP
IMM Kal-sel mengecam keras tragedi penembakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa aktivis dan kami menduga ada unsur kesengajaan dalam tragedi penembakan tersebut.
TUNTUTAN
1. Kepolisian harus mengusut hingga tuntas siapa pelaku dibalik tragedi penembakan tersebut.
2. Menuntut kepada Kapolri untuk menghukum seberat-beratnya pelaku penembakan aktivis sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan mengusut kasus ini sampai benar-benar terang dan pelaku penembakan dapat ditangkap secepatnya.
3. Mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah yang dinilai gagal dan lalai dalam memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya.
4. Mendesak Presiden RI & Komisi III DPR RI membuat peraturan perundang-undangan larangan kepolisian memakai senjata api saat pengamanan aksi unjuk rasa.
5. Menuntut pihak kepolisian untuk berbenah terhadap banyaknya kasus represifitas yang di sebabkan oleh kepolisian
6. menuntut pihak kepolisian daerah Kalimantan Selatan untuk tidak melakukan tindak represif serupa di Kalsel
7. Menuntut pihak kepolisian untuk bersikap netral dan independen serta profesional dalam pelaksaan tugas dan fungsinya
Aksi solidaritas Wadas, IMM Kalsel tuntut Polri berbenah
- Advertisement -