JAKARTA – Al Quran sulaman terbesar yang dibuat pengrajin dari Provinsi Otonomi Khusus Muslim di China, Ninxia, akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo pada malam perayaan Nuzulul Quran, atau malam turunnya kitab suci Al Quran, Senin (4/6).
Seperti dikutip dari Antara, Kitab Al Quran sulaman tersebut merupakan pemberian dari ketua Lembaga Dana Multibudaya dan Pendidikan Cheng Ho berbasis di Malaysia yaitu Tan Sri Lee Kim Yew.
Tan Sri Lee yang penganut Konghucu saat ditemui pada “Dialog Islam-Konghucu” di Jakarta , Senin, mengatakan kitab Al Quran tersebut dihadiahkan untuk seluruh umat muslim di dunia.
Dia memilih memberikan kitab suci Al Quran tersebut kepada Indonesia karena negara ini memiliki populasi umat muslim terbesar di dunia.
“Menurut saya Islam adalah salah satu agama terbaik di dunia. Muslim memiliki Al Quran sebagai obat dan vitamin. Obat ini tidak saja untuk muslim tetapi juga nonmuslim,” kata Tan Sri Lee.
Dia mengatakan Islam dan Konghucu memiliki persamaan di mana keduanya mengajarkan penganutnya untuk menjadi orang yang baik.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Prof Din Syamsuddin mengatakan Al Quran tersebut adalah satu-satunya yang ditulis di atas kain dengan sulaman dan dalam ukuran besar yang ada di dunia.
Dia berharap Al Quran tersebut dapat disimpan di suatu ruangan yang dilengkapi dengan audio sehingga warga nonmuslim dapat memahami isinya.
Hadiah yang dikerjakan selama tiga tahun tersebut merupakan niat baik dari seorang nonmuslim dan menjadi lambang China dengan Islam.
“Hadiah ini mengandung pesan yang sangat kuat sekali, ada nonmuslim yang tertarik pada Al Quran, dia melihat Al Quran sebagai obat. Ini menjadi sindiran kepada umat muslim, bahwa sudah semestinya kita mengamalkan Al Quran,” kata dia.
Kitab Al Quran tersebut dikerjakan di kain dasar sulam berwarna putih dengan bahan campuran satin dan 50 persen sutra. Tulisan Al Quran pada sulaman tersebut menggunakan khat naskh tebal yang biasa digunakan dalam mushaf Pakistan.
Teknik sulaman Hui ini merupakan teknik yang indah dan tinggi, serta bagian warisan budaya klasik China. Ada sekitar 40 pengrajin terlibat untuk mengerjakan kitab Al Quran tersebut, setiap juz-nya dimuat dalam satu gulungan kain, sehingga total Al Quran ini mempunyai 30 gulungan