INDRAMAYU, MENARA62.COM– Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyyah (AMMDI) kabupaten Indramayu mengusulkan pembentukan kader kesehatan tingkat desa untuk mengukur percepatan penanganan wabah Covid-19 di Indramayu. Kader ini nantinya bekerja dari rumah ke rumah (door to door) untuk menemukan penderita Covid-19 sekaligus mengedukasi warga.
“Kita bentuk kader kesehatan tiap desa, karena tidak semua pemerintah desa faham dalam bidang kesehatan, di antara tugas kader kesehatan adalah berkunjung ke rumah warga sebagai upaya kejar bola dan memberikan edukasi sekaligus memastikan penghuni rumah itu aman dari covid-19 dan jika ada warga yang di curigai memiliki gejala covid-19 segera bawa ke pusat kesehatan masyarakat” ungkap Ketua Umum AMMDI Jiaul Haq, Rabu (13/5/2020).
Menurutnya hal yang ditakutkan bukanlah warga positif Covid-19. Ttetapi justeru pasien Covid-19 yang tidak menyadari sakit atau tidak terdeteksi petugas.
“Kalau ditemukan positif Covid-19 bisa langsung dikarantina,” tambahnya.
Kader kesehatan ini jelas Jiaul Haq memiliki sistem kerja mendata anggota keluarga setiap rumah tangga, apakah ada penghuni rumah yang memiliki riwayat berpergian, dan pernah masuk zona merah, kemudian jika ada yang terduga segera di antarkan ke layanan kesehatan masyarakat setempat agar segera di ketahui apakah terinfeksi virus covid-19 atau tidak.
Di samping membentuk kader kesehatan, pemerintah juga harus menerbitkan edaran kepada apotek, toko obat, dokter Suwasta dan klinik Suwasta agar melaporkan warga yang berobat ke tempatnya yang memiliki gejala covid-19 ke pemerintah agar data tidak hilang sehingga mencegah penularannya.
“Karena tidak semua warga mau berobat ke puskesmas klinik atau RSUD milik pemerintah, tapi banyak juga mereka yang memilih ke apotek, dokter Suwasta bahkan rumah sakit suwasta sehingga di takutkan tidak di tangani dengan baik sehingga akan menularkan” ungkapnya
Selain itu perlu ada MoU dengan RS atau dokter swasta di luar wilayahnya, karena bisa jadi banyak juga masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri, atau luar daerah tempat tinggalnya.
Menurut Haq, jika saja masukan AMMDI diakomodir pasti pencegahan dan penangan covid-19 bisa terukur sehingga tidak sia sia anggaran yang di keluarkan oleh pemerintah. (red)