YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta belajar tidak hanya di kelas saja. Tetapi mahasiswa AUD harus belajar di luar kelas dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sehingga akan menambah soft skill.
Hal itu dikatakan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jaya pada Stadium General mahasiswa baru UAD di Gedung Olahraga (GOR) Amongrogo Yogyakarta, Senin (27/8/2018). Tahun ajaran baru 2018/2019, UAD menerima 7.045 mahasiswa dari sekitar 15.000 pendaftar.
Lebih lanjut Anies Baswedan mengatakan kegiatan luar kelas atau ekstrakurikuler akan semakin menambah ketrampilan atau soft skill seorang mahasiswa. “Pilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, “ kata Anies.
Menurut Anies, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akan semakin mengasah kemampuan mahasiswa. Sehingga mahasiswa akan memiliki sikap empat (4 K) yaitu kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.
Mahasiswa UAD, kata Anies, berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Karena itu, selama kuliah mahasiswa diharapkan bisa membangun jaringan dengan seluruh mahasiswa dari berbagai daerah. Jaringan bisa dibangun melalui media sosial. “Jangan kalian gunakan media sosial untuk mengingat masa lalu. Tetapi gunakan untuk membangun jaringan untuk masa depan, “ katanya.
UAD, ujar Anies, merupakan kolam tempat belajar berenang sebelum mengarungi samodra. Kolam renang memiliki suhu, arus air, tekanan, dan kedalaman terukur. Sehingga kondisi tersebut tidak membahayakan bagi orang yang sedang belajar berenang. “Belajar di UAD itu ibarat belajar renang di kolam. Kalau kalian langsung diterjunkan di samodra, resikonya besar. Apalagi belum bisa berenang, “ tandas Anies.
Anies juga berpesan agar mahasiswa UAD menjaga persatuan bangsa Indonesia. Sebab Indonesia memiliki 700 bahasa daerah, dan 400 suku bangsa, namun ada perstuan di antara warganya. Karena itu, mahasiswa calon pemimpin bangsa di masa depan harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan.
Sementara Dr Abdul Fadlil, MT, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni UAD mengatakan tahun ajaran 2018/2019 ada 15.000 calon mahasiswa yang mendaftarkan diri. Bahkan ada sejumlah program studi yang sudah tutup terpaksa buka kembali karena peminatnya yang banyak.
“Sebelum membuka kembali Prodi yang sudah tutup sebelumnya kita pertimbangkan jumlah kelas dan dosen. Sehingga rasio antara mahasiswa dan dosen tetap memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Kemenristekdikti, “ kata Fadhil.