29.9 C
Jakarta

Antisipasi Perubahan Iklim Menteri PUPR pada Seminar Ahli Teknik Hidrolik di Untar

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Tarumanagara (Untar) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hydraulics Engineering International Seminar (HEIS) ke-8 di Auditorium Untar, Sabtu (25/11). Kegiatan yang diselenggarakan Indonesian Association for Hydraulics Engineers atau Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) ini bertema “Water Actions Toward Climate Resilience, Green Economy and Sustainable Development”.

HEIS ke-8 dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dr. Ir. M., Basuki Hadimuljono, M.Sc. dan mengundang pembicara internasional President of International Association for Hydro-Environment Engineering and Research Prof. Phillippe Gourbesville, Dr. Ich Hwan Ko (Yooshin Engineering Corporation South Korea), dan Senior Manager Korea Water Resources Corporation Jongchan Kim, Ph.D.

Saat memberi sambutan Menteri PUPR menyampaikan langkah-langkah yang diambil kementeriannya dalam menghadapi perubahan iklim. Terdapat tiga langkah yang diambil, di antaranya di antaranya, adaptasi dengan penambahan bendungan air di pulau-pulau, pembangunan floating solar energy yang melibatkan arsitek, dan pengembangan green economy area di Kalimantan Utara.

Selain itu, Basuki juga menyoroti potensi geografis Indonesia yang luas. Menurut Basuki, Indonesia belum mampu bersaing dalam hal pembangunan dengan negara lain seperti Vietnam dan China, ditambah masyarakat Indonesia cepat merasa puas atas pembangunan yang ada.

Ia berharap agar hal ini dapat terus dikejar dan dilanjutkan oleh kementerian selanjutnya demi tercapainya kemajuan.

Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., A.E. berpendapat sinergi dalam berbagai kegiatan antara Kementerian, Asosiasi Profesi dan Perguruan Tinggi sangat diperlukan, sehingga saling melengkapi untuk menghasilkan kinerja yang makin baik. Ia menegaskan bahwa Untar akan terus berkontribusi dalam berbagai kegiatan penelitian dan publikasi di bidang hidrolika sesuai dengan potensi yang dimiliki, guna mendukung SDG khususnya dalam penyediaan akses air bersih dan sanitasi dengan implementasi teknologi pipa bawah laut.

“Untar telah mengimplementasikan teknologi pipa bawah laut di Selat Limbo, yang terletak di antara pulau Taliabu dan Pulau Limbo, Maluku Utara. Untar bersama mitra telah menyalurkan air bersih untuk permukiman nelayan yang masih memiliki kesulitan mengaksesnya,” ungkap Rektor.

Ketua Yayasan Tarumanagara Prof. Dr. Ariawan Gunardi, S.H., M.H. menekankan adanya urgensi dalam menghadapi perubahan iklim melalui pemanfaatan air bersih. Menurut Ariawan, hal ini dapat didukung dengan inovasi teknologi, corporate social responsibility, dan keterlibatan anak muda. “Saat ini kita harus berkolaborasi untuk mencapai SDG keenam, yaitu air bersih dan sanitasi layak,” ucapnya saat membuka kegiatan.

Turut hadir dalam seminar Ketua Umum HATHI Ir. Bob Arthur Lombogia, M.Si. Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ir. Afan Adriansyah Idris, M.Si.

Seminar diikuti oleh 317 peserta dari akademisi dan praktisi. Terpilih 47 pemakalah yang telah melalui proses penilaian dengan 13 peneliti muda bidang sumber daya air Kementerian PUPR dan eksibitor.(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!