
SALATIGA, MENARA62.COM
Jeli melihat peluang di sekitar kita, itu adalah kunci dalam pengembangan usaha UMKM dan dikawinkan dengan penggunaan teknologi informasi.
Jika melihat data Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, pada 2023 ada sekitar 66 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri selain itu pada 2023 UMKM berkontribusi sekitar 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dengan menyerap sekitar 117 juta pekerja setara dengan 97% dari total tenaga kerja nasional, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kadin. [1]
Salah satu contoh bagaimana sebuah UMKM yang bisa berkembang dan naik kelas adalah yang bisa kita lihat di Argotelo Salatiga. Dengan mengedepan inovasi produk, kreatif serta marketing online mampu mengubah bahan baku ketela / singkong menjadi kuliner dengan nilai jual tinggi.
Singkong adalah salah satu bahan baku yang sering digunakan dalam berbagai jenis masakan di Indonesia serta relative mudah didapatkan, namun harganya relative rendah.
Melimpahnya potensi besar pengolahan singkong di kota Salatiga, Jawa Tengah bisa dilihat dengan jeli untuk dimanfaatkan oleh Toni Ananda Wicaksono pemilik usaha Singkong Keju Argotelo.
Dalam penuturannya filosofi usahanya memiliki arti Argo bermakna gunung dan telo adalah singkong, harapannya produk yang dihasilkanya bisa memberikan manfaat laksana gunung yang menebar manfaat kepada masyarakat yang ada disekitar.
“ Usaha Argo Telo dirintis dari tahun 2014 dengan modal awal Rp.50.000 yang digunakan guna membeli 5 kg singkong seharga Rp15.000,- dan sisanya untuk minyak goreng dan juga bumbu “.
Dari modal awal bisa menghasilkan 10 pack singkong keju. Disamping itu berbagai alat yang digunakan dalam proses pengolahan singkong itu mamakai barang pinjaman.kemudian dirinya menjajakannya memakai motor butut dan10 pack singkong, namun ternyata tidak habis dalam dan untuk mengawetkan harus disimpan di kulkas dan ia jual kembali di hari berikutnya.
Proses dan kerja keras itu disertai dengan terus inovasi produk serta memperluas jaringan pemasaran,
Belajar dari pengalaman Argotelo Salatiga untuk meningkatkan usahanya, juga disertai dengan pendekatan studi pasar dan melakukan pemasaran secara online dengan menggunakan media sosial kekinian sebagai upaya menjawab permintaan konsumen kuliner produk makanan yang memiliki rasa enak, sehat, dan juga memberikan nilai tambah dengan bahan dasar ketela yang memiliki nilai jual tinggi.
Potensi singkong tidak hanya menjadi camilan yang menjadi camilan di goreng, rebus dan lainnya sebagai konsumsi kuliner trasisi semata, namun dengan pengolahan yang lebih optimal akan menjadikannya sebagai komoditas kuliner yang memiliki cita rasa kekinian serta memiliki story telling untuk menarik konsumen dan bisa masuk pula ke segmen milenial. Bukan sekedar kuliner semata namun ada nilai merasa bangga karena mengkonsumsi kuliner kekinian.
Hal ini bisa terjadi karena menggunakan strategi pemasaran efektif untuk memasarkan produk kulinernya yang berbahan baku ketela dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk mengiklankan produk mereka serta berkomunikasi dengan pelanggan.
Berbagai produk makanan dari ketela yang telah dikembangkan di Argotelo sepert; Singkong bisa diolah menjadi singkong goreng keju, gemblong cotot, Fla singkong, tela-tela, timus, getuk bolen, kroket, bolen tape singkong dan puluhan olahan lain yang sangat variative dan semakin menarik dengan tampilannya packing yang modern.
Selain mengenal aneka produknya, Argotelo juga membuat semacam narasi tidak hanya sebatas jualan ketela semata, namun bagaimana menggugah dan membangkitkan semangat enterpreunership untuk tamu yang datang berkunjung.
Dengan memberikan sambutan yang ramah dari crew dan pemilik langsung terjun menyambut pengunjung disuguhi cemilan aneka olahan singkong, suasanya nyaman yang ditawarkan dengan berbagai permainan dan game yang membangun semangat juga menjadikannya sebagai rekomendasi wisata edukasi, baik dari anak anak sampai berbagai usia.
Terlebih lagi dari kegiatan ini akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, bagaimana dari telo atau singkong yang cuma sepele akan bisa menjadi olahan atau makanan luar biasa yang tidak pernah kita fikirkan dan mendapatkan edukasi tentang cara meningkatkan nilai jual sebuah olahan/ produk.
Praktek langsung pembuatan kuliner juga ditampilkan dengan proses pembuatan Gemblong dengan aneka variasi serta pembuatan Fla Singkong yang kesemuanya berbahan dasar dari singkong yang mampu menghasilkan kuliner yang bernilai lebih.
Tidak heran jika di Argotelo juga bisa menikmati beragam kegiatan edukasi untuk semua kalangan, keseruan belajar tentang singkong, mulai dari cara menanam, memanen dan mengolahnya dan dimanjakan dengan panorama alam yang sejuk asri dihamparan pegunungan dan hijaunya persawahan di Salatiga.
Terus berinovasi, menjaga rasa serta kualitas, marketing dan jaringan harus senantiasa dijaga sebagai kunci utamanya.
Semangat kewirausahaan ini,bisa ditularkan untuk terus melahirkan wirausaha dan UMKM lain untuk bisa naik kelas dan punya dampak positif untuk kesejahteraan serta ekonomi masyarakat.
[1] https://kadin.id/data-dan-statistik/umkm-indonesia/
