JAKARTA, MENARA62.COM–Bambang Soesatyo, Ketua Umum Pengurus Pusat Perusahaan Perdagangan Distributor Keagenan dan Industri (Ardin Indonesia) berharap, kebijakan pemerintah dapat membuat terobosan mempercepat gerak ekonomi Indonesia.
“Hari-hari ini di mana-mana terjadi perlambatan roda ekonomi terutama di daerah-daerah. Tugas kita sebagai pengusaha yang bernaung di Ardin dan menginduk di Kadin Indonesia, adalah membantu masyarakat dan mendorong masyarakat untuk tetap bisa bertahan,” ujar Bambang dalam seminar nasional dan pelantikan badan pengurus pusat Ardin Indonesia periode 2016-2021 di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Menurut Bambang, tugas Ardin untuk mendorong masyarakat untuk mempertahankan pendapatannya dan daya belinya yang paling penting. Jika daya beli masyarakat kurang, maka usaha apapun tidak akan ada yang membelinya.
“Ekonomi kita sekarang ini masih berpijak atau bersandar dan berharap pada Kadin dan pemerintah, tapi kini dibalik dengan misi Ardin. Kalo dulu misi Ardin asosiasi rekanan distribusi Indonesia, kini rekanan menjadi keagenan distribusi dan perdagangan,” ujar Bambang yang berharap tidak ada anggota Ardin yang ditangkap oleh aparat Komisi Pemberantasan Korupsi.
Bambang menilai, suap belum bisa sepenuhnya hilang dari budaya bangsa ini. Menurutnya, orang yang bersalah dan saat ini ditangani oleh KPK paling banyak adalah pejabat negara, setelah itu pengusaha.
“Ini karena mereka menyuap, kalau tidak maka tidak dapat proyek. Ini sistem yang harus diubah. Mudah-mudahan ketegasan penegak hukum bisa mEngubah budaya suap di lembaga kementerian. Saya menyarankan dan mengajak, jangan mengincar proyek pemerintah, karena tidak akan menang melawan konglomerasi, melawan pemain lama di situ,” ujarnya.
Kalaupun dapat proyek di pemerintah, menurut Bambang itu hanya menjadi sub-proyek. Dikhawatirkan, ketika ada kasus hukum, maka pengusaha yang mengerjakan sub-proyek ini bisa terseret.
Untuk itu, Bambang mengajak untuk bekerja di bisnis bebas keagenan distribusi dan perdagangan. Menurutnya, di bidang ini tidak memerlukan biaya tinggi. Usaha keagenan distribusi dan perdagangan memerlukan kepercayaan. “Tugas kami, Ardin pusat dan Kadin, memberikan kepercayaan pada saudara-saudara,” ujarnya.
