SOLO, MENARA62.COM – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Forum Group Discussion membahas pengembangan buku teks Matematika dan IPA (MIPA) integratif holistik bilingual di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo pada Jumat (2/8/2024). Hadir dalam acara tersebut 18 peserta dari pimpinan, anggota, ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM), dan penggagas SMA Muhammadiyah Trensains Sragen.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah, Didik Suhardi, Ph.D., merasa senang berada di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo. Ia bersama Pimpinan Majelis Dikdasmen PNF melakukan FGD (Forum Group Discussion) dalam rangka menyusun kurikulum MIPA berbasis nilai-nilai kemuhammadiyahan yang ditulis dalam bilingual.
“Alhamdulillah kita sudah bisa menyepakati dan menyatubahasakan konsep besarnya dan insyallah kita sudah menyusun para penulis dari guru Muhammadiyah dari sekolah madrasah dan PTMA. Kami berharap buku MIPA terintegrasi Ismuba dan bilingual ini insyallah akan bisa digunakan pada tahun ajaran 2025-2026,” jelasnya.
Didik Suhardi juga mengucapkan terima kasih kepada SMP Muhammadiyah Program Khusus Solo yang telah memfasilitasi adanya pertemuan FGD tersebut. Ia yakin dengan terselenggaranya acara ini dan dukungan dari SMP Muhammadiyah PK Solo maka banyak penulis-penulis dari sekolah ini, SMP Muhammadiyah PK.
“Saya yakin SMP Muhammadiyah PK menjadi bagian dari centre of excellence (pusat keunggulan) sekolah Muhammadiyah maka kita berharap akan meningkatkan motivasi sekolah untuk menjadi lebih baik, berkualitas, dan menjadi contoh bagi sekolah/madrasah Muhammadiyah yang lain. Selamat untuk SMP Muhammadiyah PK Solo,” jelasnya.
Didik Suhardi menekankan tujuan dibuatnya buku MIPA terintegrasi Ismuba dan bilingual untuk meningkatkan kompetensi para siswa dan menyesuaikan dengan tuntutan masa depan. Ia menambahkan kita perlu memberikan kompetensi lebih kepada para siswa seperti karakter Al Islam dan Kemuhammadiyahan terjaga, substansi materi pelajaran dari sisi keilmuan terpenuhi, dan lebih penting lagi karena ditulis dalam bilingual tentu kemampuan berkomunikasi anak-anak kita juga lebih baik lagi.
“Kita menyiapkan anak-anak menjadi generasi emas Indonesia yang mampu menjadi influencer, policy maker, dan tidak menjadi follower. Hal itu maka kita perlu memberikan kompetensi lebih,” tambahnya.
Terkait dengan penulis buku, Didik Suhardi menyampaikan para penulis berasal dari guru-guru sekolah Muhammadiyah. Bersama tim, Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah sudah mengidentifikasi, menyebarkan, dan mengumumkan penulis buku dari beberapa provinsi. Tentu penulis buku akan diseleksi termasuk komitmen menyelesaikan pekerjaan.
“Karena jumlah peminat penulis buku cukup banyak maka akan ada evaluasi yang didalamnya para calon penulis bisa memberikan contoh buku apa yang sudah dihasilkan. Hal itu menambah keyakinan benar bahwa para penulisnya mampu menyelesaikan pekerjaan. Ini menjadi pengalaman berharga bagi para penulis karena model penulisan buku bilingual belum banyak,” jelasnya.
Dr. Mohamad Ali, anggota Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah memberikan gambaran dua buku ajar baik Matematika dan IPA/Sains tersebut. Dua buku ajar MIPA bersifat integratif artinya terdapat sisipan nilai Al Islam dan Kemuhammadiyah dalam materi ajar. Adapun bilingual, selain bahasa Indonesia, terdapat pula ringkasan-ringkasan dalam bahasa Inggris. Buku ini disusun berdasarkan rancang bangun kurikulum satuan pendidikan Muhammadiyah yang holistik integratif.
Teknis Pengembangan Buku Teks MIPA
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Dr. Iwan Junaidi, M.Pd. menambahkan terkait teknis pengembangan buku teks ajar berbasis aktivitas mata pelajaran Matematika dan Sains yang holistik integratif. Sampai saat ini, Tim Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah sudah merencanakan satu model buku dan struktur buku. Tim juga akan mengadakan pengumuman kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk mengusulkan guru yang mampu menulis. Calon penulis diberikan kesempatan untuk menulis satu bab dari buku tersebut. Tim akan akan menilai kelayakan hasil tulisan. Setelah layak, mereka adalah calon penulis dari buku MIPA holistik integratif.
“Kriteria calon penulis buku MIPA holistik integratif antara lain guru Muhammadiyah, memahami kurikulum merdeka dan ismuba, Memahami konten dan konteks mata pelajaran termasuk konten dan konteks tema-tema yang sesuai pendidikan Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan bahasa Arab,” jelasnya.
Iwan Junaidi mengatakan buku ini akan disusun selama enam bulan. Februari 2025 akan dilaunching. Setelah itu buku akan diedarkan sebelum Juni 2025. Buku MIPA holistik integratif bilingual digunakan siswa sekolah Muhammadiyah dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan khusus SMK adalah buku kewirausahaan. (*)