32.7 C
Jakarta

Bangun Kesadaran dan Kepedulian Semua Pihak untuk Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengajak warga kampus dan masyarakat untuk segera melapor jika mengalami atau mengetahui kasus kekerasan seksual. Hal tersebut diungkapkannya saat membuka webinar bertajuk “Teknik Pengasuhan dalam Menghadapi Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Tinggi” yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbudristek, Selasa (5/12).

Pada kesempatan tersebut, Nizam menekankan pentingnya membangun kesadaran dan kepedulian warga kampus untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus. “Tidak hanya rektor, wakil rektor, PPKS (Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) atau satgas (satuan tugas) PPKS. Tapi semua harus peduli, itu yang penting kita bangun. Kesadaran untuk semua saling peduli kalau ada yang tahu satu kasus misalnya harus segera melaporkan. Saya selalu menyampaikan di setiap kesempatan yang diperlukan di kampus itu sebetulnya kepedulian. Kalau kita membiarkan penyakit itu akan membesar, dengan kita peduli dan menyuarakan masalah dapat segera diatasi,” terang Nizam.

Sejalan dengan pandangan Nizam, Penasehat DWP Kemendikbudristek Franka Makarim, menekankan bahwa penanggulangan kekerasan seksual di lingkungan kampus bukanlah tanggung jawab semata dari satgas PPKS Kemendikbudristek. Franka mengajak orang tua, pendidik, dan pendamping dari masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di perguruan tinggi.

Selanjutnya, menurut Franka, keluarga berperan penting dalam mengedepankan edukasi mengenai kekerasan seksual kepada seluruh anggota keluarga sebagai langkah kunci dalam membentuk kesadaran dan pemahaman yang dapat membantu mencegah terjadinya kasus-kasus kekerasan di lingkungan kampus.

“Sebagai orang tua, pendidik, dan pendamping dari masyarakat kita harus berpartisasi aktif aktif dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Di rumah kita harus memberikan edukasi kekerasan seksual kepada seluruh anggota keluarga,” ujar Franka.

DWP Ditjen Diktiristek terus berperan dan terlibat aktif dalam upaya implementasi PPKS di lingkungan perguruan tinggi. Pada webinar yang digelar dalam rangka memperingati HUT-24 DWP dan Hari Ibu ke-95 ini, turut menghadirkan pakar psikologi dan pengasuhan (parenting) Elly Risman untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai teknik pengasuhan yang efektif dalam mengatasi dan mencegah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi.

Materi yang disampaikan diharapkan dapat membawa perubahan pola pikir yang positif dan memberikan solusi konkrit untuk mencegah dan mengatasi kekerasan seksual yaitu dimulai dari pondasi keluarga untuk merumuskan garis besar haluan keluarga (GBHK), kesiapan peran suami istri sebagai ayah dan ibu yang mampu membangun “attachment” dengan buah hati mereka.

Ketua DWP Ditjen Diktiristek Sri Saraswati Nizam berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan kepada para anggota DWP di lingkungan Kemendikbudristek untuk mengoptimalkan perannya sebagai ibu dalam keluarga. “Semoga kegiatan ini mampu memberikan dampak positif terhadap penurunan angka kekerasan seksual di Indonesia,” ujar Sri Saraswati.

Pada kesempatan yang sama, DWP Ditjen Diktiristek memberikan apresiasi kepada 10 pemenang dari lomba video edukasi tentang pencegahan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi. Sebelumnya, DWP Ditjen Diktiristek mengajak mahasiswa dan humas perguruan tinggi mengikuti lomba video dalam rangka kampanye pencegahan kekerasan seksual. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada insan pendidikan tinggi lainnya agar turut serta dalam usaha menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!