30.5 C
Jakarta

Banjir Job Jadi MC dan Moderator, Ini Rahasia Seorang Bena Rangkuti!

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sosialisasi merupakan kegiatan penting untuk mengenalkan program ke khalayak yang jadi sasaran. Karena itu, dalam sosialisasi terutama yang bersifat fisik, dibutuhkan kejelian dalam menentukan media sosialisasi, ruang, waktu dan narasumber yang kompeten.

Tak kalah pentingnya adalah kehadiran moderator yang cakap untuk mengantarkan  setiap materi yang disampaikan oleh narasumber yang berbeda. Tanpa kecakapan yang mumpuni, sebagus apapun acara sosialisasi, maka akan terasa hambar, kering, tidak menarik dan pada akhirnya tujuan dari sosialisasi tidak tercapai.

Itulah yang selalu dipegang oleh Sabena Rangkuti yang akrab disapa Bena Rangkuti. Dosen sebuah universitas ternama di DKI Jakarta tersebut memang bukan orang baru dalam dunia public speaking. Ia teramat sering didaulat menjadi host, moderator dan MC untuk berbagai kegiatan baik tingkat propinsi maupun nasional. Baik untuk kegiatan yang sifatnya enternainment maupun akademis.

Ia boleh dikata menjadi sosok moderator yang mahir memberikan ruh pada setiap acara yang dipandu sehingga benar-benar hidup. Bahasa tubuhnya acapkali mengikuti irama acara, sehingga orang enggan untuk sekadar beranjak dari acara.

“Kuncinya, kita menguasai masalah atau materi yang akan kita antarkan, kita moderatori. Kalau kita menguasai masalah, maka dengan mudah kita menguasai medan, sebanyak apapun peserta,” kata Bena Rangkuti kepada Menara62.com, Kamis (12/11/2020).

Untuk menguasai masalah atau materi, Bena tak segan belajar sebelum tampil di muka publik. Caranya, dengan banyak membaca entah itu buku atau laman-laman berita, juga wawancara khusus dengan narasumber.

“Intinya kita harus mampu bermanuver dengan kata dan kalimat. Tentu tidak asal manuver. Karena manuver yang menarik itu jika disajikan dengan ilmu, dengan pengetahuan dan wawasan,” tambahnya.

Seorang MC, host atau moderator lanjut Bena, juga harus pintar membaca situasi. Kapan harus serius, kapan harus rileks, bagaimana menghadapi audien yang beragam dan bagaimana menyimpulkan materi yang dibawakan oleh narasumber dengan pilihan kalimat yang tepat pada tali simpulnya.

Satu hal yang selalu dipegang teguh oleh Bena Rangkuti adalah menempatkan posisi pendengar atau peserta sosialisasi sebagai orang yang cerdas dan pinter. Dengan cara seperti ini, Bena menjadi jauh lebih hati-hati memilih kata, merangkai kalimat.

“Kalau khalayak di hadapan kita sudah menempati posisi sebagai orang-orang cerdas, orang-orang pintar, tentu kita jadi tidak sembarangan ketika tampil di depan mereka,” katanya.

Tak kalah pentingnya adalah berpenampilan sesuai dengan suasana yang dihadapi. Pemilihan kostum, riasan wajah tidak boleh diabaikan agar terhindar dari istilah ‘salah kostum’ atau ‘salah tempat.’

Karena kepiawiannya tersebut, Bena kini banyak sekali mendapatkan permintaan untuk menjadi host, moderator bahkan MC di berbagai even.

Bena Rangkuti tidak hanya ‘main’ di arena sosialisasi fisik sebagai moderator, host atau MC. Ia juga banyak memanfaatkan media sosial seperti Youtube untuk mendukung kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dilakukannya. Tayangan video sosialisasi Bena di sejumlah ruang media sosial terlihat sangat menarik, karena memang digarap oleh tim yang profesional dan solid.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!