Jakarta, Menara62.com – Bank Muamalat Indonesia Tbk kembali meraih predikat sebagai bank syariah terbaik di Indonesia dari majalah Global Finance. Seremoni pemberian penghargaan ini dilaksanakan pada 13 Oktober 2018 di Bali bertepatan dengan IMF/World Bank Annual Meetings.
Direktur Bisnis Retail Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi mengatakan, penghargaan ini merupakan yang kedelapan kalinya diraih oleh Bank Muamalat. Hal ini menunjukkan reputasi dan kinerja perseroan diakui, bukan hanya skala nasional saja, tetapi juga internasional.
“Kami bersyukur atas apresiasi ini, apalagi ini bukan yang pertama kali. Artinya, semua kerja keras kami dalam membangun dan berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi syariah berdampak positif bagi umat. Penghargaan ini akan menjadi pemacu kami untuk meningkatkan performa lebih baik lagi kedepannya,” katanya.
Untuk diketahui, Global Finance merupakan majalah finansial terkemuka yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Sebelumnya, Bank Muamalat meraih penghargaan pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2017.
Selain Bank Muamalat, Global Finance juga memberikan penghargaan serupa untuk bank-bank syariah di sejumlah negara. Diantaranya Al Rajhi Bank sebagai bank syariah terbaik di Arab Saudi.
Sebagai informasi, Al Rajhi dan Bank Muamalat telah bekerjasama dalam hal penyediaan fasilitas menu bahasa Indonesia di ATM milik Al Rajhi. Bulan lalu, kedua perusahaan juga meneken kerjasama remitansi dari dan ke Arab Saudi.
Dalam laman resmi Global Finance dijelaskan, para pemenang penghargaan tahun ini adalah perusahaan-perusahaan yang dinilai berkontribusi terhadap pertumbuhan pembiayaan syariah dan berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan mereka yang sesuai dengan prinsip syariah.
Bank terpilih juga dianggap mampu menciptakan landasan bagi pertumbuhan dan keamanan yang berkelanjutan di masa depan dengan cara penyampaian yang modern dan efisien.
Seluruh kandidat dipilih oleh tim editorial Global Finance melalui konsultasi ekstensif dengan para bankir, eksekutif keuangan perusahaan, dan analis di seluruh dunia. Dalam memilih pemenang, faktor yang dipertimbangkan bersifat kuantitatif dan subyektif.
Kriteria kuantitatif termasuk pertumbuhan aset, profitabilitas, jangkauan geografis, hubungan strategis, pengembangan bisnis baru dan inovasi dalam produk. Kriteria subyektif meliputi reputasi, kepuasan pelanggan dan pendapat analis dan orang lain yang terlibat dalam industri.