SLEMAN, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 berdampak signifikan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di kabupaten Sleman, termasuk UMKM industri permebelan dan kerajinan tangan. Karena itu, untuk membantu bangkitnya para pelaku UMKM, Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) bekerjasama dengan Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas) dan Sleman City Hall (SCH) menggelar pameran mebel dan kerajinan pameran furnitur terbesar se-Yogyakarta dengan nama Jogja Recovery Market (JRM). Mengusung tema “Penjaga Api Kehidupan Pasca Pandemi” pameran berlangsung di Ground Floor Sleman City Hall selama 3 bulan yakni tanggal 24 Maret 2021 hingga 24 Juni 2021.
Gelaran acara ini diramaikan oleh 45 eksibitor yang berasal dari DIY dan Jateng dengan aneka ragam produk UMKM.
Pameran ini menarik perhatian Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Sleman Haris Sugiharta, S.IP, Wakil Ketua Komisi D dr. Raudi Akmal, dan Ir. H. Abdul Kadir, M.H. Mereka menyambangi pameran yang mencoba mengangkat kelesuan UMKM ini pada Ahad (4/4/2021).
Bupati Sleman menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya event tersebut, karena ini merupakan bentuk kepedulian Asmindo dan penyelenggara dalam rangka membantu pelaku UMKM untuk bisa bangkit dan bertahan di masa pandemi.
Melalui pameran ini Bupati Sleman berharap UMKM yang ada di Sleman dapat mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulan mereka.
“Namun begitu, saya menghimbau pelaksanaannya senantiasa mengutamakan protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun,” tambahnya.
Lebih lanjut Bupati menyebutkan bahwa saat ini di Kabupaten Sleman terdapat 68.382 UMKM. Menurutnya keberedaan UMKM ini sangat penting, mengingat UMKM merupakan struktur ekonomi terkuat dalam menghadapi kondisi ekonomi yang rawan. Hal ini dikarenakan UMKM adalah sektor ekonomi yang langsung melibatkan masyarakat dan memiliki daya dukung yang kuat.
Selanjutnya ketua Panitia Jogja Recovery Market Emma Kartika Sari menyampaikan dukungan Asmindo pada program pemerintah yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional. Pemerintah pusat meyakini pemulihan ekonomi 2021 akan didorong oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk itu berbagai stimulus UMKM kembali digelontorkan agar UMKM mampu bertahan.
Emma mengungkapkan para pelaku UMKM harus bisa menyiasati kondisi pandemi dengan berbagai strategi, salah satunya menciptakan pangsa pasar baru.
“Di Indonesia, 25% masyarakatnya adalah kelas menengah. Ini bisa menjadi pangsa pasar UMKM mebel yang tak boleh dilewatkan,” jelasnya.
Ia juga mengajak pelaku usaha untuk optimis dalam menjalani roda usaha di tengah pandemi. Tak hanya itu, Emma juga mengatakan bahwa perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Sleman.