SLEMAN, MENARA62.COM – Bupati Sleman Kustini SP dan Ketua BAZNAZ Sleman H Kriswanto melakukan peletakan batu pertama bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), di Kelurahan Hargobinangun Kapanewon Pakem, Rabu (17/3) .
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Sleman, Panewu Pakem, Panewu Turi, Kapolsek Pakem, Danramil Pakem, Kepala KUA Pakem, Lurah Donokerto Turi dan Lurah Hargobinangun Pakem.
Dalam acara tersebut, Ketua BAZNAS H. Kriswanto menjelaskan bahwa BAZNAS merupakan lembaga nonstruktural yang bertugas menghimpun dana Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) dari para muzaki dari ASN di lingkungan OPD, Kapanewon, BUMD, dan instansi vertikal Kab.Sleman dan Masyarakat Kab.Sleman.
Target perhimpunan dana ZIS tahun 2020 sebesar Rp5 miliar dan bisa tercapai melebih target sebesar Rp5,6 miliar yang kemudian ditasharufakan sebesar Rp6,4 miliar. Target perhimpunan untuk tahun 2021 sebesar Rp5,5 miliar.
“Pentsasharufan dan pendayagunaan ZIS ini ditasharufakan dalam bentuk 5 program yaitu Sleman Produktif, Sleman Sehat, Sleman Cerdas, Sleman Takwa dan Sleman Peduli,” ujar Kriswanto
Pada kesempatan tersebut dana yang dikumpulkan oleh BAZNAS Sleman di salurkan melalui perbaikan 2 rumah yang berada di Kalurahan Hargobinangun Kapanewon Pakem.
“Bantuan stimulan rumah tidak layak huni diberikan kepada 2 KK yaitu ibu Welas Asih dan Bapak Supahargiyo sebesar 15juta per-bantuan rumah,” tambah Kriswanto.
Selain itu bantuan yang diberikan juga berupa Kursi roda & alat bantu jalan yang diberikan kepada perwakilan PPDI, Sukamto. Bantuan lain yaitu bantuan logistik gotong royong untuk masyarakat Donokerto Turi yang terdampak angin puting beliung sebesar 3 juta yang diberikan kepada lurah Donokerto Turi, Waluyo Jati SE.
Kustini dalam sambutannya berharap adanya kegiatan tersebut penanganan RTLH dapat segera teratasi dan dapat mempercepat program pengentasan kemiskinan dengan mewujudkan rumah yang layak huni bagi masyarakat miskin Kabupaten Sleman.
“Saya berharap agar kepedulian ini dapat menjadi sebuah gerakan yang nantinya bisa menggerakkan sumber-sumber lain yang tidak hanya berasal dari BAZNAS saja,” katanya.
Untuk mendukung penanganan RTLH, Pada tahun 2021 Pemkab Sleman melakukan pendataan yang melibatkan segenap komponen masyarakat sampai di tingkat bawah. Dalam proses pendataan yang dilaksanakan tahun ini Kustini berharap masyarakat dan semua pihak terlibat.
“Sehingga pemerintah mendapatkan data yang akurat mengenai RTLH di Kabupaten Sleman. Hal ini penting agar penanganan RTLH di Kabupaten Sleman semakin baik,” tambahnya.