MENARA62.COM, MAKASSAR – Fenomena langka Rashdul Kiblat, di mana matahari berada tepat di atas Ka’bah, dimanfaatkan oleh Observatorium Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar untuk membantu umat muslim memperbaiki arah kiblat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Hari Sejuta Kiblat” yang diinisiasi Kementerian Agama RI.
Pada Senin, 27 Mei 2024, Unismuh Makassar menggelar Workshop Hisab Arah Kiblat yang dihadiri oleh 202 mahasiswa dari berbagai program studi. Workshop ini dimulai dengan pemaparan materi tentang metode hisab arah kiblat oleh Alamsyah, S.Pd., I., M.H., didampingi oleh Hisbullah Salam, S.Pd., M.H., dan Sartika, S.H., M.H., di Masjid Subulussalam Al Khoory.
Acara dilanjutkan dengan praktik pengukuran arah kiblat di Pelataran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh Makassar, sembari menunggu waktu pengamatan Rashdul Kiblat.
Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Dr. KH. Mawardi Pewangi, dalam sambutannya mengajak peserta untuk memanfaatkan fenomena ini sebagai sarana meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Hisbullah Salam, pengelola Observatorium Unismuh Makassar, menjelaskan bahwa momentum Rashdul Kiblat memberikan kesempatan bagi umat muslim untuk memperbaiki ibadah dengan cara yang mudah, akurat, dan terjangkau. “Cukup dengan menancapkan benda tegak lurus, kita sudah bisa mengetahui arah kiblat suatu tempat,” ujarnya.
Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Observatorium Unismuh Makassar dengan Pesmadina, PUTM, LP3AIK, dan Prodi Fisika Unismuh Makassar.
Tentang Rashdul Kiblat
Rashdul Kiblat atau Istiwa A’zam terjadi dua kali setahun, pada 27-28 Mei dan 15-16 Juli. Fenomena ini sangat membantu dalam menentukan arah kiblat karena bayangan benda tegak lurus pada saat itu akan mengarah tepat ke Ka’bah.