26.4 C
Jakarta

Bekraf Gelar Kreatifood 2018 di Mall Gandaria City Jakarta

Baca Juga:

JAKARTA – Sukses di empat kota besar di Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif gelar Kreatifood di Kota Jakarta. Mengambil lokasi di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan, even yang berlangsung 21-23 September 2018 tersebut diikuti lebih dari 50 brand startup makanan.

Fahmi Akmal, Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintahan Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Bekraf mengatakan kreatifood pertama digelar tahun 2016.

“Tahun ini kita gelar lagi dengan arah baru yang bertujuan untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi dan pemasaran produk serta meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan,” kata Fahmi, Kamis (20/9)

Kreatifood 2018 telah dimulai di Surabaya dengan menggelar kegiatan Demoday FoodSartup Indonesia pada Jumat, 27 Juli 2018 dan dilanjutkan di 9 kota besar Indonesia.

Diakui Fahmi, Kreatifood 2018 yang telah diselenggarakan di Surabaya, Medan dan Palembang telah berhasil mempertemukan antara reseller/distributor dengan para FoodStartup Indonesia. Hampir seluruh peserta Kreatifood 2018 telah berhasil memperluas pasarnya di wilayah kota masing-masing.

Haveltea misalnya, salah satu brand peserta Kreatifood telah berhasil mengekspor 100 ribu tea bag ke Singapura, dan kini tengah menjajaki pasar Vietnam, Kamboja dan Brazil. Haveltea juga memperoleh distributor baru di Surabaya dan 30 kafe di kota Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Semarang, Purwokerto, Malang, Bali, Mojokerto dan Yogyakarta.

Adapun transaksi penjualan yang berhasil diperoleh selama penyelenggaraan Kreatifood 2018 telah mencapai Rp550 juta.

Peserta Kreatifood 2018 merupakan pelaku ekonomi kreatif yang ikut dalam kompetisi Food Startup Indonesia yang juga merupakan program Bekraf melalui deputi Akses Permodalan.

Fahmi menjelaskan kontribusi PDB ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner tahun 2016 adalah yang terunggul berdasarkan survei khusus ekraf oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu mencapai 41,4 persen. Pada tahun 2016, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,9 persen menjadi $ 1.206,5 juta yang sebelumnya $ 1.179,0 juta.

Kegiatan Kreatifood 2018 lanjut Fahmi merupakan salah satu bentuk kontribusi Bekraf bagi subsektor penyumbang PDB ekraf terbesar tersebut. Kontribusi Bekraf ini merupakan salah satu wujud intervensi pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.

“Dengan adanya keterlibatan penuh dari pemerintah, dan kerjasama pemerintah dengan pihak swasta, diharapkan menjadi akselerator perkembangan ekonomi kreatif menjadi lebih cepat serta dapat menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif lainnya,” katanya.

Bekraf juga berupaya meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, kesiapan memasarkan di luar negeri, dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi.

Selain itu, Bekraf juga berupaya untuk mempertemukan pelaku ekonomi kreatif tersebut dengan pelaku rantai produksi lainnya (distributor atau reseller lokal).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!